Jaya Permana terus memacu kudanya menuju arah gunung Tampomas.
Sementara itu, Arya Raja dan Dewi Sekar sedang panik setelah mendapat kabar dari salah satu murid Ki Buyut Putih tentang Jaya Permana dan dua temannya yang sedang pergi keluar padepokan semenjak sore kemarin.
"Wah gawat teh, kita kecolongan, padahal  dari semenjak sore saya terus mengawasi kamar kang Jaya Permana, tidak menyangka kalau mereka pergi secara diam-diam, bagaimana kalau mereka berhasil menganiaya Kang Someh...?"
Kata Arya Raja kepada kakak perempuannya.
Dewi Sekar menghela nafas, wajahnya dipenuhi rasa kawatir yang mendalam
"Iya, Teteh juga takut, makanya...ayo adik, secepatnya kita susul mereka....mudah-mudahan belum terlambat..."
Dewi Sekar bergegas mengajak adiknya, segera  menyusul Jaya Permana.
"Iya teh, ayo sekarang juga kita berangkat....mudah-mudahan Kang Someh dalam keadaan baik, tidak terjadi apa-apa..."
Arya Raja mengiyakan permintaan kakaknya. Â Â Â Â
Mereka pun segera berangkat. Sesampainya di gerbang padepokan, mereka bertemu Sarmadi yang kebetulan sedang berjaga.
"Nyai, Raden. Kalian seperti orang yang sedang panik...ada apa...? kalian mau pergi kemana...?" Tanya sarmadi