Jaka someh berjalan cepat bahkan sesekali dia berlari dan berlompatan menuruni curamnya Gunung Tampomas. Tak membutuhkan waktu lama dia pun sudah sampai di bawah kaki gunung. Setelah itu dia berlari cepat menuju arah wilayah sumedang. Dia terus berlari dengan kecepatan berkisar antara 30-40 km per jam. Staminanya memang luar biasa, meskipun berjam-jam berlari namun belum nampak ada rasa payah di wajahnya, mungkin karena hasil dari latihan keras yang telah dia jalani selama ini. Jaka Someh beristirahat hanya pada saat akan menjalankan ibadah sholat, makan dan tidur di waktu malam.
Saat hari menjelang sore, Raden Jaya Permana bersama dua orang temannya sudah bersiap-siap untuk berangkat menyusul Jaka Someh.
Mereka berjalan dengan sangat cepatnya. Setengah berlari. Mereka berharap dapat menyusul Jaka Someh tepat di bawah kaki gunung Tampomas. Namun meski sudah berjalan sedemikian jauh, ternyata masih belum mampu menemukan Jaka Someh.
Malam sudah sedemikian larut, Jaya Permana dan kawan-kawannya sudah jauh berjalan menjauhi gunung Tampomas. Mereka merasa heran karena tidak mampu menemukan jejak Jaka Someh sedikit pun juga.
"Eh Raden, kemana si Someh Ya...? Koq, kita masih belum bisa menemukan jejaknya si someh sama sekali, benarkah dia pergi ke Sumedang, jangan-jangan dia masih berada di gunung Tampomas, bersembunyi karena tak mampu menjalankan perintah Raden Surya Atmaja...? Dasar pengecut...".
Kata Sandekala kepada Jaya Permana.
"Iya aneh juga ya Kala...Kemana si Someh, Koq kita masih belum bisa menemukan bajingan itu...apakah dia punya ilmu meringankan tubuh, sampai-sampai kita tak mampu mengejarnya...tapi rasanya tidak mungkin kalau si someh memiliki ilmu meringankan tubuh...Si Someh  kan bukan pendekar jadi tidak mungkin dia punya kemampuan itu..."
Kata Jaya Permana. Sandekala dan temannya juga merasa aneh, karena belum mampu menemukan Jaka Someh.
Sampai Hari menjelang pagi, mereka masih belum mampu menemukan Jaka Someh. Mereka pun memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu di suatu tanah Lapang yang hijau dipenuhi oleh rerumputan.
Karena Capek sudah berjalan semalaman, mereka pun tertidur dengan pulas.