"eh...ya tidak  Raden...bagaimana bisa Paman ridho, Putri paman menikah dengan lelaki biasa seperti si Someh...Paman bingung bagaimana bisa putri paman senang dengan lelaki seperti itu...bukan pendekar...bukan ningrat....miskin pula...".
Kata Raden Surya Atmaja sambil mengungkapkan rasa herannya.
"ha...paling juga Nyai Dewi terkena pelet...karena secara logika rasanya tidak mungkin...putri paman yang sangat cantik dan berwibawa... bisa senang dengan lelaki miskin yang tidak jelas asal-usulnya seperti si Someh...".
Kata Raden Jaya Permana.
"Iya mungkin juga Raden...silahkan  bantu Paman bagaimana caranya untuk memisahkan mereka...paman sungguh tidak sudi punya menantu seperti si Someh...".
Kata Raden Surya Atmaja.
Raden Jaya permana tertawa senang mendengar ucapan Raden Surya Atmaja yang tidak senang kepada Jaka Someh.
"Ha...ha...tenang Paman...pokoknya beres...saya siap untuk membantu mewujudkan keinginan Paman....nanti saya akan cari cara....".
Malam itu Jaka someh tidur di pondok yang di tempati oleh  Arya Rajah, sedangkan Dewi Sekar sementara tidur di  ruangan yang di tempati oleh Nyai Ageung Cintanagara.
Raden Arya Rajah merasa heran melihat Jaka Someh sudah bangun pada tengah malam dan pergi keluar. Karena penasaran dia menguntit Jaka Someh secara diam-diam. Ternyata jaka someh pergi ke mushola untuk melaksanakan ibadah sholat tahajud. Setelah sholat, jaka Someh membaca ayat-ayat alquran. Bacaannya terdengar syahdu dan tartil. Arya rajah merasa bergetar mendengar suara bacaan quran yang dilantunkan oleh Jaka Someh. Dia bergumam dalam hatinya
"Ternyata Kang Someh seorang lelaki yang taat dalam beribadah...pantas saja wajahnya terlihat begitu menenangkan...bacaannya juga terdengar syahdu dan mententramkan jiwa...mungkin karena inilah si teteh bisa berubah menjadi wanita yang alim dan berwibawa...padahal dulu si teteh  begitu angkuh dan keras kepala...Alhamdulillah...".