Dewi Sekar menggeleng-gelengkan kepala.
"Aduuh...akang...ya sudah sekarang akang belajar silat saja di sini...kalau tidak ada yang mau mengajari, biar saya yang menjadi guru akang..." Kata Dewi Sekar.
"ah tidak mau nyai...masa istri akang jadi guru silat buat akang sendiri...nanti kualat...nanti akang tidak bisa berbuat macam-macam kepada kamu...he...he..."
Jaka Someh tertawa.
"ih kang someh ini bercanda terus...tidak lucu...".
Dewi Sekar menjadi cemberut. Dia mencubit paha Jaka Someh.
"aduuhh...iya...iya...maaf...nyai...jangan marah...nanti cantiknya hilang lho..." Kata Jaka Someh yang masih berusaha menggoda istrinya.
Ki Buyut Putih tertawa melihat kedua sejoli itu tampak mesra dan akur.
"Oh iya, eyang masih belum mendengar cerita nyai...koq bisa terluka oleh Nyai Sundel...ayo silahkan nyai bercerita ...".
Tiba-tiba Ki Buyut Putih meminta Dewi Sekar untuk menceritakan pengalamannya. Dewi Sekar kemudian bercerita kepada Ki buyut Putih, dimulai saat dia menerima titah gurunya untuk pulang, kemudian dia bertemu dengan nyi sundel dan bertarung dan mengalami kekalahan, kemudian pingsan, sampai dia akhirnya di rawat oleh Jaka Someh dan  akhirnya menikah dengan Jaka Someh atas inisiatif pamannya, yaitu Raden Karta sasmita yang merasa kagum dengan keahlian Jaka Someh dalam bidang pengobatan. Ki Buyut Putih mengangguk-anggukan kepalanya. Raden Arya Rajah juga ikut menyimak cerita kakak perempuannya.
"wah kang someh bisa ilmu pengobatan ya...kang...? hebat..."