Medengar pertanyaan seperti itu Jaka Someh menjadi bertambah heran, matanya melirik kepada Pak Rohadi dengan sedikit memincing. Ditelisiknya pak Rohadi dari atas sampai bawah.
“Bapak kenal dengan bapak saya?”
Jaka someh balik bertanya kepada pak Rohadi. Tapi bukannya menjawab, Pak Rohadi malah merangkul tubuh kekar jaka someh.
“Beneran kamu anak sabarudin?”
Suara Pak Rohadi agak sedikit serak, ada sedikit rasa haru dalam dadanya bisa bertemu dengan anak sahabat dekatnya.
“Saya Pak Rohadi, sahabat bapakmu dari semenjak kecil, dulu kami sama-sama belajar ilmu agama di pesantren Kiai Hasan di Sukabumi…ayo ujang mampir dahulu kesini... Masuk ke rumah saya...!”
Jaka Someh tersenyum kepada Pak Rohadi, lalu dia pun tanpa ragu lagi masuk ke pekarangan rumah pak Rohadi. Samar-samar Jaka Someh mulai ingat, dulu ayahnya pernah mengajaknya berkunjung ke rumah ini. Dia pun sudah mulai ingat dengan pak Rohadi, sahabat karib ayahnya itu. Jaka Someh tersenyum pada pak Rohadi, lalu mengucapkan Salam
” Assalamu alaikum pak Rohadi, bagaimana kabar bapak?”
Pak Rohadi menjawab
”Wa alaikum salam, alhamdulillah baik, ayo naik… mari masuk ke dalam...!”
Jaka Someh menaiki tangga pendek yang berada di bawah pintu rumah panggung milik pak Rohadi. Dia disambut ramah oleh pak Rohadi