5.Orang/SDM
Orang yang berpartisipasi dalam proses pelayanan secara langsung atau tidak langsung disebut sebagai “manusia” dalam konteks ini. Karyawan perusahaan, pelanggan, dan pelanggan lainnya membentuk aspek manusia. Keberhasilan pemberian pelayanan akan dipengaruhi oleh seluruh sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh petugas.
Di sektor produk atau jasa, manusia adalah sumber daya yang paling berharga, khususnya individu-individu yang sangat produktif yang disebutkan di sini dan bekerja sebagai pekerja. Pelanggan akan senang dan setia jika memiliki pekerja yang berkinerja tinggi. Memiliki pengetahuan yang kuat akan menjadi penting. Citra eksternal yang positif dan kemampuan pengetahuan yang kuat akan menjadi kompetensi mendasar dalam organisasi (Dita, 2015).
6.Process (proses)
Komponen penting dari bauran pemasaran adalah prosedur. Prosedur adalah tindakan yang menunjukkan bagaimana layanan diberikan kepada pelanggan ketika mereka membeli produk atau layanan. Proses mengacu pada “usaha perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya”. Karena pembeli biasanya tidak menyadari kualitas barang dan jasa yang akan segera mereka beli.
Karena karyawan adalah aset terbesar perusahaan, maka seluruh operasional bisnis harus dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh anggota staf yang mampu, berbakti, dan mengabdi pada organisasi tempat mereka bekerja guna menjamin pelayanan (quality assurance). Tingkat kesadaran pelanggan dan integritas intelektual yang lebih tinggi diperlukan dalam setiap fase. Selain itu, untuk membangun kepercayaan pelanggan, kita harus berkomunikasi, memupuk kepercayaan, dan menjunjung prinsip-prinsip inti etika.
Menemukan metode untuk memproduksi barang dan jasa yang memenuhi spesifikasi produk dan kebutuhan pelanggan sambil tetap berada dalam batasan anggaran dan administratif lainnya adalah tujuan dari strategi proses. Metode yang digunakan akan mempengaruhi produktivitas dan efisiensi dalam jangka panjang, serta fleksibilitas biaya dan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Karyawan dan pemilik harus berperilaku baik dan sesuai dengan hukum Islam ketika melakukan penjualan. Dalam konteks ini, bersikap profesional berarti memberikan informasi yang akurat, fokus total, dan transparan mengingat pengetahuan yang tersedia saat ini mengenai proses pengelolaan perusahaan (Sunyoto, 2014).
7.Physical Evidence (Bukti Fisik)
Physical evidence adalah komponen bukti nyata, ciri-ciri yang harus dimiliki oleh bisnis yang menawarkan barang dan jasa khusus agar dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Suasana bisnis tempat barang dan jasa disediakan juga dianggap sebagai bukti fisik. Sehubungan dengan keadaan, kualitas lingkungan fisik adalah yang paling jelas terlihat. Keadaan ini mengacu pada lokasi, atmosfer, dan keadaan bangunan, serta perabotan, pencahayaan, cuaca, kebisingan, dan aroma, serta penataan dan penempatan benda-benda penting dalam kaitannya dengan tampilan atau lingkungan sekitar.
Phsiycal evidence (bukti fisik) Ini adalah segala sesuatu yang mempunyai dampak signifikan terhadap keputusan pelanggan untuk membeli dan memanfaatkan barang tertentu. Lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan sebenarnya, perabotan dan peralatan, logo, warna, dan bahan lain yang digabungkan dengan jasa yang diberikan, seperti tiket, sampul, label, dan lain-lain, semuanya termasuk dalam pengertian bukti fisik. Desain interior, fasilitas bangunan, seperti sistem pencahayaan, dan tata ruang yang lapang, merupakan faktor penting yang mungkin memengaruhi perasaan tamu. Secara khusus, sebagai syarat utama bagi suatu usaha, bangunan harus mampu menghasilkan suasana yang memperhatikan ambience sehingga dapat memberikan pengalaman bagi pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi wisatawan (Widarko & Hairuddin, 2012).
8.Product & Quality