Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Satu Malam

13 April 2019   09:17 Diperbarui: 13 April 2019   14:20 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lalu seperti apa?" amarah mulai menguasaiku. Bertahun kucoba untuk mengubur luka ini, dan sekarang Tuhan mempertemukan kami.

Ada airmata yang mengalir di pipinya, entah untuk apa cairan hangat itu! 

Kami kembali diam, menerawang ke masa di mana hati ini akhirnya karam.

Saat itu, aku masih bergelar mahasiswa kedokteran-spesialis jantung. Ibuku hanyalah karyawan biasa di sebuah perusahaan yang tak terlalu besar. 

Yang gajinya pun tak seberapa. Ayah, meninggal karena gagal jantung saat aku masih duduk di bangku SMA, asalan itulah yang membuatku ingin menjadi seorang dokter spesialis jantung. Agar aku bisa menyelamatkan mereka yang memiliki penyakit seperti Ayah. 

Hari itu adalah ulangtahun Ferly, ia mengadakan pesta di salah satu vilanya yang ada di puncak. Dalam pesta itu, aku melihat seorang bidadari. Selama ini kufokuskan diri mengejar cita-cita, tak pernah sedetik pun terfikir untuk memiliki kekasih-meski Diana, salah satu gadis terpopuler di kampus selalu mencoba mencari perhatianku. 

Entah, hanya perasaanku saja atau memang benar. Tapi bidadari itu juga memperhatikanku. Ferly menyadari itu, lalu ia memperkenalkanku padanya yang ternyata adalah kakak sepupunya. 

Akhirnya kami mulai akrab. Kami membincangkan banyak hal, termasuk cita-citaku yang ingin memiliki rumah sakit sendiri suatu saat nanti. Di mana rumah sakit itu akan lebih memprioritaskan keselamatan pasien ketimbang biaya administrasinya. Karena begitu banyak pasien yang tak sempat ditangani dan harus meregang nyawa hanya karena masalah biaya administrasi. 

Aku benci itu, karena hal itu juga menimpa Ayah. Dan saat itu aku belum bisa melakukan apa pun. Lea memang tak banyak bercerita padaku tentang pribadinya, tapi entah mengapa, aku merasa ia adalah wanita yang Tuhan persiapkan untukku. Kami begitu terhanyut, hingga lupa diri. Atau memang aku saja yang terlalu dimabuk cinta. Kami menghabiskan malam bersama di salah satu kamar Vila Ferly. 

Paginya ia bahkan mengantarku pulang. Tapi bodohnya, aku tak sempat meminta nomor teleponnya. Tak sempat menanyakan di mana ia tinggal. Kucari Ferly untuk mengorek informasi, sayangnya bocah itu malah pergi ke luar negeri selama seminggu karena ada urusan keluarga. 

Aku begitu frustasi, karena telah terlanjur kuserahkan hati dan jiwaku kepada gadis yang baru kukenal satu malam. Berharap ia akan menjadi pendampingku selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun