"Ya dinner!"
"Dinner, dinner seperti...kencan begitu?"
"Aku tak menyebutnya kencan, ini hanya dinner. Dia terlihat seperti pria yang baik!" pujinya. Hatiku rasanya hancur, malam ini dia mau dinner dengan pria lain. Dan kenapa dia harus memuji pria itu di depanku? Apa dia sengaja mau membuatku cemburu?
* * *
Aku memasuki rumah dengan lemas, sebenarnya Andrew mengajakku untuk party. Tapi seluruh hidupku sedang terasa mengikis,
"Alan, syukurlah kau sudah pulang!" suara papa menyentakkanku, aku terduduk lemas di sofa, "kau kenapa, letoy seperti itu?" tanyanya yang mengetahui keadaanku. Ku toleh papa yang sudah sangat rapi sekali dan, papa memang masih tampan. Sebenarnya aku dan papa tak terlihat seperti ayah dan anak, kami lebih seperti kakak adik. Papa yang terlihat masih muda, sementara aku. Sial! Bukannya aku terlihat tua, tapi lebih dewasa dari usiaku. Terutama postur tubuhku.
Sama saja ya! Â
"Papa mau kemana?" heranku,
"Papa ada dinner, jika kau tidak sibuk dengan pacarmu maukah kau menemani papa?"
"Apa, memangnya papa anak kecil?" tanyaku,
"Bukan begitu, papa hanya ingin meminta pendapatmu tentang teman papa!"