Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wild Sakura #Part 16 ; Sebuah Janji

25 Februari 2016   15:30 Diperbarui: 27 Februari 2016   23:09 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saat itu menceritakan itu padaku, aku langsung mengkhayal bahwa aku juga ada di sana. Tapi itu dulu, waktu itu aku hanya anak kecil!"

"Apa salahnya?"

Sonia menoleh Rocky, membalas tatapannya, "karena sekarang itu tidak mungkin, Jepang itu kan cukup jauh. Lagipula, aku tidak mungkin punya uang untuk pergi kesana!"

"Tapi kamu ingin pergi kan?"

Sonia diam sejenak, "tidak lagi!" sahutnya datar, "saat ini..., fokusku bukan itu!" tambahnya, gadis itu kembali memasang wajah mendungnya,

"Bagaimana jika..., aku yang mengajak kamu ke sana?" tawarnya, Sonia melebarkan mata, menolehnya dan mengernyit, "mak-maksud kamu...," tanyanya yang di potong oleh Rocky dengan memungut telepak tangan gadis itu, "jika kamu tidak keberatan, aku siap membawa kamu kesana!"

Sonia mengeluarkan tawa aneh, seperti hal yang mustahil, "Rocky, kamu jangan bercanda..., lagipula...itu hanya mimpi anak kecil dan aku..., aku sudah tidak tertarik lagi!"  

"Benarkah?" tanya Rocky meragukan, Sonia terbungkam. Rocky melembutkan tatapannya, menggenggam tangannya lebih lembut, "dengar, jika kamu sudah siap nanti, aku akan membawamu ke sana. Ini bukan penawaran, tapi ini janjiku. Kita akan pergi bersama, hanya kamu..., dan aku!" ungkapnya. Keheningan menggumuli mereka, hanya debur ombak yang mendesir, bersama hembusan lembut sang bayu. Mata kedua muda-mudi itu menyatu, ada sebuah ketulusan di mata indah pria muda yang sangat menjanjikan. Tapi tetap saja, Sonia takut untuk mempercayai itu. Iapun melepaskan tangannya perlahan, membuang pandangannya kembali ke depan.

Rocky masih menatapnya, ia tak menyisipkan rasa kecewa dengan reaksi gadis itu. Ia sudah cukup tahu bagaimana gadis itu menjalani hidupnya selama ini. Bahkan gadis yang sedang ia tatapi itu sempat takut dekat dengan dirinya karena takut terluka seperti ibunya. Rocky ikut memandangi lautan lepas yang terhampar di depan mereka.

"Jika kita mencintai seseorang, kita tak harus takut untuk mencium cinta itu. Karena kekuatan cinta..., bisa mengalahkan segalanya!" desis Rocky,

"Cinta," sahut Sonia, "apakah di jaman sekarang ini...masih ada cinta seperti itu?" tambahnya, "cinta sejati itu..., hanya ada dalam dongeng kan, dan mungkin...,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun