Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 38

13 Februari 2016   20:17 Diperbarui: 17 Februari 2016   18:20 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kita sudah lama berteman, tapi kau tak mau terbuka masalah pribadimu. Bahkan, kau juga tak mengundangku ke acara pernikahanmu, itu kejam sekali!" dengusnya.

"Kau sedang di Jerman, mengundangmu pun tak ada gunanya!"

"Tapi jika jadwalnya tidak terbentur tentu aku akan datang!"

Kediaman lama tercipta. Ian tahu Nicky akan berbicara meski hanya sedikit.

"Banyak hal terjadi, mungkin kau sudah mendengar tentang siapa gadis yang ku nikahi!" katanya memecah keheningan, "rumah tangga kami.....fufffff.....," ia menggeleng pelan, "entahlah.....!" lalu ia menoleh sahabatnya, "mungkin suatu saat aku akan cerita, mungkin.....jika keadaannya sudah membaik!" jika saat ini Brian yang ada di sampingnya ia pasti akan menceritakan tentang apa yang baru saja ia lakukan terhadap Liana, dan ia juga pasti akan di maki-maki oleh Brian. Ian membalas tatapan itu, ia mengerti apa maksud temannya meski ia tak tahu apa masalahnya.

* * *

Ivana mondar-mandir di ruang tamu karena tak tahu Nicky ada dimana, kata Mela Nicky keluar kantor sebelum jam makan siang dan hpnya memang tak bisa di hubungi. Ia ingin menghubungi Rizal dan bertanya bagaimana keadaan Liana tapi ia sendiri tak punya nomornya, sekarang ia hanya bisa menunggu Nicky pulang dan menjelaskan semuanya. Tapi malam sudah menjelang, dan pria itu tak kunjung menginjakan kaki ke rumah.

Rizal menatap Liana yang duduk di ranjangnya, bersandar, memeluk kakinya. Tadi ia harus meminta tolong kepada Bu rt untuk mengganti pakaian Liana, dokter sudah memeriksanya. Liana mengalami shok berat, bahkan mungkin....traumanya bisa menghujamnya kembali kalau jika keadaan ini berkepanjangan. Saat ini kondisi sikisnya cukup down.

Perlahan kepala Liana bergerak, mengamati ke sekelilingnya, seperti ketakutan, lalu tangannya mengusap bibirnya. Seperti sedang menghilangkan sesuatu dari sana secara kasar, lalu wajahnya. Lehernya. Tubuhnya. Rizal mulai kuatir melihatnya. Apalagi saat Liana meloncat keluar daei ranjang dan mulai berlari, arah larinya adalah ke kamar mandi. Rizal langsung berlari pula lebih cepat, ia tahu Liana pasti akan melakukan hal yang sama yang tadi di lakukannya. Ia menangkap tubuh wanita itu dengan gesit.

"Kau mau kemana?"

"Lepaskan aku, pergi. Jangan sentuh aku!" rontanya spontan, "Liana sadar!" seru Rizal. Tapi Liana terus saja meronta, "lepaskan aku, Jal. Aku harus mandi, aku harus membersihkan tubuhku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun