Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 34

28 Januari 2016   22:35 Diperbarui: 31 Januari 2016   20:27 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku rasa Nicky belum tahu keberadaan Liana, atau bahkan belum bertemu sama sekali. Karena jika dia bertemu dengan Liana dia pasti akan memberitahukanku!"

Mela membuang muka keluar jendela, Daren mengerti perasaan Mela. Sebagai wanita istrinya itu pasti bisa merasakan apa yang Liana rasakan. Ia pun bangkit dan berjalan mendekat, menarik tubuh istrinya merapat tubuhnya, "kita coba pergi kesana nanti, kita pastikan dulu sebelum memberitahu Nicky!" katanya memungut wajah istrinya ke hadapannya, iapun memasang senyum lembut untuk meredakan kegalauan istrinya.

"Aku juga sedih Liana tak ikut hadir di pernikahan kita, dan harus melangsungkan pernikahan saat rumah tangga Nicky sedang kalut. Tapi kau tahu, kita hanya bisa memberi saran dan pendapat, kita tidak boleh terlalu jauh untuk hal itu!"

"Aku hanya.....!" ia kembali menghentikan kalimatnya, "bagaimana Liana bisa menjalani semua itu, jika aku yang berada di posisinya...mungkin aku tidak akan bertahan. Aku jadi berfikir.....aku benar-benar beruntung karena.....Tuhan mengirimkanmu padaku!" akunya, Daren menjinjing satu alisnya.

Mela memasang senyum simpul, "setidaknya....kau lebih pengertian daripada Nicky!" lanjutnya, Sekarang Daren yang tersenyum, "ya....kau memang harus merasa beruntung!" balasnya.

Mela membuang muka, "GR!" cibirnya, "that's the fact!" sahut Daren menarik wajah Mela kembali berhadapan dengannya, "fuf....tapi sungguh menyebalkan!" kesalnya, atau lebih tepatnya pura-pura kesal. Dan Daren malah melebarkan senyumannya, bahkan sampai keluar tawa renyah dari mulutnya, "I love You!" desisnya mendekat untuk menangkap mulut istrinya dengan mulutnya.

Tapi baru saja sampai ia harus segera melapaskannya kembali karena pintu ruangan itu terbuka, Eva dan Hendra muncul di sana, "ups!" seru Hendra tapi tak berusaha berpaling. Malah berjalan mendekat dengan senyum nakal,

"Apakah kalian tak puas bermesraan di rumah sampai harus mengulanginya di kantor?" godanya, Daren melepaskan Mela dan berjalan kembali ke mejanya, ssmentara Mela menyilakan rambutnya untuk mengalihkan sedikit rasa malunya karena ketahuan sedang dalam posisi seperti itu. Meski sebenarnya tidak masalah, ia dan Daren kan suami istri. Lagipula Hendra adalah sepupunya, dan Eva sekretaris Daren. Bahkan sepertinya mereka punya affair meski Eva sudah bertunangan dengan seorang pengacara, tak heran.....Hendra memang sedikit player!

"Dan kau tak bisa masuk dengan permisi, kurasa tak susah memberitahu dulu!" Daren mencari sesuatu di tumpukan map di mejanya, "ku rasa tadi Eva sudah menghubungi teleponmu, tapi....karena kau tengah berasyik masyuk jadi kami putuskan untuk langsung saja!" sahutnya di sertai tawa ledekan.

Setelah menemukan apa yang di carinya ia mendekat pada Hendra dan menyodorkanya, Hendrapun memungutnya.

"Jaga mulutmu saat kau bertemu dengan Ibu Sharena, dia mudah tersinggung!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun