Diva melihat sebuah pintu rak di bawah meja wastafel bergerak-gerak lalu terbuka, sesosok tubuh muncul dari dalamnya, dari pakaiannya ia tahu siapa itu,
"Sony!" iapun segera menghampiri, tubuh Sony di ikat. Kakinya di ikat menjadi satu begitupun tangannya lalu tubuhnya tertekuk dan di ikat lagi. Diva segera melepaskan ikatannya. Sementara Ega sudah tak bernyawa setelah pisau di tangan Rasta menikamnya berkali-kali.
Saat tinggal ikatan tangannya saja keduanya di kejutkan dengan suara Rasta, "jangan terburu-buru, sebentar lagi pergantian tahun. Kalian nggak mau menikmatinya sama gue?"
Kepala Sony memang berdarah, mungkin Rasta memukulnya dengan benda tajam. Diva menuntun Sonya berdiri sambil melepaskan ikatan di tangannya, "Hentikan Ras, ini gila!" seru Sony.
Rasta menyunggingkan senyum lalu mengangkat tangannya yang berisi pisau tajam berlumur darah, ia segera menyerang keduanya, keduanya menghindar. Rasta terus menyerangnya, Sony memungut apapun untuk busa menghalau Rasta dengan melemparinya dengan benda itu, lalu mereka lari keluar dapur. Rasta masih mengejar dan terus menyerangnya, Sony kembali melawannya tapi rupanya tenaga Rasta cukup kuat, entah bagaimana caranya tapi Sony tak mampu mengalahkannya. Malah dirinya terkena sabetsn pissu di lengan dan perutnya lalu tersungkur.
"Sony!" serunya menghampiri Sony di lantai, Rasta menarik tubuh Diva lalu memukulnya hingga terpental, ia menghampiri lagi, memukul lagi beberapa kali hingga tersungkur dengan darah mengucur dari hidung, mulut dan dahinya. Ia sudah sulit berdiri lagi. Kini Rasta mendatanginya dan siap menancapkan mata pisau itu di tubuh Diva yang sudah lemah, tapi Sony menangkap tangan Rasta, memelintirnya hingga pisau itu jatuh ke lantai, terpaksa ia harus menyerang Rasta dan terjadi pergulatan kembali hingga Sony mengadukan kepala Rasta beberapa kali ke tembok, darah mulai mengucur dari kepala gadis itu, membuatnya lemah. Tapi bersamaan dengan itu, tubuh Sony tersentak, sebuah pisau menancap di perutnya cukup dalam, tepat di hatinya, darah muncrat dari mulutnya. Entah dari mana Rasta menemukan pisau itu, mungkin cadangan di sakunya? Tubuh Rasta dan Sony bersamaan meluncur ke lantai, keduanya masih bernafas tapi cukup lemah.
Diva terpaku melihatnya, ia tak mampu melakukan apapun saat ini hingga mata kedua orang itu pelan-pelan terpejam hampir bersamaan. Lalu perlahan pula matanya ikut menutup.
* * *
NEW YEAR EVE Satu tahun kemudian.....
Diva memilih berkumpul dengan keluarga besarnya saja untuk menyambut pergantian tahun, mereka membuat pesta kecil di halaman belakang rumahnya yang memang cukup asyik untuk acara reuni dan kumpul-kumpul keluarga. Ia membantu kakaknya Asri untuk membakar ikan, "Diva, nih ada telepon!" seru kakaknya menyodorkan telepon itu.
"Siapa kak?"