Ega berkelahi dengan orang itu, tenaga orang itu kuat sekali hingga membuatnya kewelahan. Ega tertusuk pisau di bagian perutnya, membuatnya tersungkur. Lalu orang itu menghampiri Diva dan Maria, dia membiarkan Ega masih hidup. Diva dan Maria mulai kebingungan, apalagi Maria, ia ketakutan sekali.
Orang itu memungut leher Diva hingga berdiri, mencengkeramnya erat hingga sulit bernafas lalu melemparnya ke tembok dengan kasar, tubuh Diva memantul ke lantai, ia terbatuk dan tulangnya serasa patah.
Lalu ia melakukan hal yang sama terhadap Maria, saat Maria sudah tersungkur orang itu kembali menghampirinya, ia mencengkiknya lagi hingga berdiri. Diva memukul punggungnya dengan tangan, tapi orang itu tak bereaksi maka Diva menjambak rambutnya dengan kencang, orang itu meronta, saat tubuh Diva terhempas topngnya ikut terlepas. Mata Maria melebar melihat siapa yang sedang mencekiknya. Ia ingin berucap tapi sudah tak mampu lagi. Karena korban di tangannya sudsh tahu maka iapun menusuk perut Maria dengan pisau lalu menjatuhkannya.
Diva yang sedang menahan rasa sakit terkejut ketika orang itu memutar tubuhnya, "Rasta!" desisnya, bagaimana bisa, bukankah Rasta sudah mati?
Diva menggeleng pelan, Ega juga cukup terkejut melihat siapa orang itu. Diva mundur perlahan, "Rasta, bagaimana.....?" desis Diva, Rasta terlihat menyunggingkan senyum.
"Kenapa, kalian terkejut?"
"Kenapa, kenapa elu lakukan ini Ras?"
"Karena kalian nggak pantas untuk hidup, tahun yang akan datang akan lebih baik tanpa orang-orang seperti kalian. Dan gue muak lihat elu yang sok populer, gue muak lihat Sony yang selalu tebar pesona dan nggak pernah lihat gue!" teriak Rasta, Diva sedikit membelalak, "karena elu, karena elu Sony nggak pernah lihat gue, padahal gue udah kasih perhatian buat dia. Gue tulus cinta sama dia!"
Diva memang menyadari perhatian Rasta yang berlebihan terhadap Sony tapi Rasta memang cewe yang perhatian sama semua temannya, jadi....itu juga tidak ganjil. Tapi Rasta yang saat ini berdiri di depannya bukan Rasta yang selama ini ia kenal.
"Dimana Sony?"
"Sony, hem....elu juga suka kan sama dia. Cuman elu sok munafik," Rasta menghampiri Diva, Diva merangkak mundur lalu berdiri, iapun berlari menuju tangga. Rasta mengejar tapi Ega menubruknya hingga tersungkur ke lantai. Ega mencoba memukulnya, Rasta melawan ia menendang Ega hingga jatuh bergulingan di tangga sampai ke lantai bawah. Diva yang hampir ssmpai di pintu belakang berhenti ketika mendengar suara, ia menoleh, suara itu berasal dari dapur. Ia pun menghampiri, suara itu terdebgar lagi sementara Rasta sedang menghampiri Ega yang tersungkur di dekat anak tangga paling akhir.