"Cuman mau menyelesaikan sesuatu, dan....!" Ryan melirik Erik, "memberi peringatan pada pengganggu!" lanjutnya, ketiga temannya langsung menghampiri Erik dan menyeretnya, Erik melawan.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Sonia, Ryan segera menyergapnya. Dan Soniapun melawan tapi sayangnya ia tak di bekali ilmu bela diri untuk melawan pemuda itu, Sementara Erik mulai kewelahan menghadapi Indra, Haris dan Evan.
Ryan sengaja menahan Sonia untuk melihat Erikdi hajar teman-temannya, "Ryan, cukup. Lepasin dia!" pinta Sonia, tapi Ryan malah tersenyum melihat Erik di oper sana-sini dengan tinju ketiga temannya.
"Itu cuma pelajaran kecil, biar dia nggak suka ganggu acara orang!"
"Kamu brengsek!"
Sebuah mobil merapat tak jauh dari tempat kejadian, pengemudinya langsung turun dan menghampiri. Orang itu tak sendiri, "hanya pengecut yang suka main keroyokan!" serunya.
Semuanya menoleh, termasuk ketiga pemuda yang sedang mengeroyok Erik.
"Rocky!" desis Sonia, itu Rocky dan yang bersamanya Sonia tidak mengenalnya karena tak pernah bertemu. Ryan juga mengenali pria yang mengganggu acaranya, ia sedikit menggerutu. Tentu saja, orang tua mereka adalah rival bisnis, saingan berat.
"Kamu nggak usah ikut campur!" seru Ryan, terus terang....Rocky tidak mengenal Ryan meski pemuda itu mengenal dirinya, dan nampaknya juga membencinya. Semalam Ryan juga melihat Sonia turun dari mobil Rocky saat dirinya sengaja mengintai tempat tinggal gadis itu.
Evan, Haris dan Indra segera menyerang Rocky dan temannya, kesempatan itu di manfaatkan Sonia untuk melepaskan diri. Ia menginjak kaki Ryan dengan kencang hingga cengkraman di kedua lengannya terlepas, segera saja ia menghampiri Erik yang sedang berusaha berdiri.
"Erik, kamu nggak apa-apa?"