Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Wild Sakura #Part 11 ; Tamu Tak Di Undang

10 Desember 2015   18:54 Diperbarui: 7 Januari 2016   00:24 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia jadi ingat apa yang di lakukan Ryan beberapa saat lalu itu, ia merasa ada yang aneh, jika Ryan benar berniat menyakitinya....pasti sudah di lakukannya tanpa basa-basi dulu. Dari sikap pemuda itu seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Tapi Sonia menggeleng seraya menuju kasur dan merebahkan diri di sana, memejamkan mata tapi ia sendiri sadar ia belum merasa mengantuk. Lalu ia merogoh bajunya dari bagian atas, mengeluarkan liontin di kalungnya, menatapinya lama.

"Bu, aku nggak tahu mesti mulai darimana untuk mencari ayah. Aku sudah di sini, di kota ini, tapi ini bukan kota kecil atau pedalaman yang membuatku mudah menemukan ayah. Seandainya ibu sempat memberitahu nama ayah....,mungkin akan lebih mudah bu!" keluhnya. Ia memandangi Liontin bunga Sakura yang hanya separuh itu, lalu menggenggamnya dan mendekatkan pada dadanya seolah sedang memeluk ibunya.

* * *

Sonia mengetuk pintu Erik dengan kencang karena pemuda itu tak kunjung membukanya, "aduh Rik....kamu kemana sih, udah sesiang ini lagi!" keluhnya menggaruk sisi kepalanya, lalu ia berkacak pinggang, menggaruk lehernya, padahal tak ada bagian tubuhnya yang terasa gatal. Tapi kesal tak mendapat jawaban dari Erik yang entah sedang apa di dalam kamar itu membuatnya ingin menggaruk seluruh tubuhnya.

Saat kembali mengetuk, pintupun terbuka seketika membuat tangannya mengetuk kepala Erik, "auw!" seru Erik membuat Sonia tercekat, segera saja ia meringis seraya menutup mulutnya. Erik memegang kepalanya, "apaan sih pagi-pagi main ketok saja?"

"Maaf, habisnya.....kamu nggak jawab-jawab aku. Tenggorokanku nyaris putus nih!"

Erik malah tertawa, Sonia memperhatikan Erik dari atas hingga bawah lalu memasang muka cemberut, "kok...kamu belum siap?" tanyanya karena Erik masih memakai celana pendek selutut dan kaos oblong, bahkan rambutnya masih awut-awutan seperti baru bangun tidur. Erik pun menghentikan tawanya sambil berkacak pinggang.

"Hari ini aku masuk siangan!"

"Masuk siang, kok nggak kasih tahu aku?"

"Aduh!" katanya menepuk jidatnya, "memangnya....aku belum kasih tahu kamu ya semalam?" wajahnya sengaja di o'onin, tapi malah terlihat cukup imut.

"Ya iyalah, kalau udah pasti aku udah berangkat dari tadi tanpa harus bikin tanganku bengkak nggedorin pintu kamu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun