Nicky sedikit mengalihkan pandangannya.
"Ok, tak masalah. Tapi....aku ingin menunjukan sesuatu padamu, nih!" katanya menunjukan beberapa foto yang baru saja ia dapatkan. Nicky memalingkan mukanya ke layar hp Ivana, matanya melotot seketika melihat foto Liana sedang bersama Rizal.
Liana tersenyum bahagia, senyum lebar yang bahkan tak pernah istrinya berikan padanya. Liana terlihat cukup bahagia di dalam foto itu. Dan tatapan Rizal yang sudah jelas bisa ia kenali, Nicky mengepalkan tinjunya dengan geram. Rahangnya mengeras, urat-urat di lehernya tercetak jelas. Senyuman itu, senyum yang biasa Liana ukir di wajahnya bersama kakeknya, dan kini senyum itu kembali ia ukir, tapi senyum itu untuk Rizal bukan untuk dirinya, suaminya.
Ivana bersorak dalam hati menikmati ekspresi Nicky, ia yakin pria itu kini tengah di bakar cemburu. Itu artinya, sekarang ia akan lebih mudah menjalankan rencananya, karena keberadaan Rizal di sisi Liana akan sangat membantunya. Iapun menarik hpnya kembali,
"Aku tidak tahu kenapa kau masih saja mempertahankan Rizal di rumah ini Nicky, sudah sangat jelas dia begitu menginginkan istrimu. Kita tidak tahu kan apa saja yang mereka lakukan di belakangmu, mungkin Liana terlalu lihai merayumu, berpura-pura polos untuk mendapatkan simpatikmu. Tapi ingat Nicky, darimana dia berasal sebelum di pungut oleh kakekmu!" Nicky masih diam, kepalan tangannya makin mengencang. Ivana tersenyum getir,
"Kau bahkan tahu betul bahwa dia hanya seorang copet jalanan, kehidupannya liar, apa kau pikir dia mau terikat oleh ikatan bodoh seperti pernikahan? Heah....mungkin saja.....sebenarnya mereka berdua sengaja memanfaatkan kebaikan kakekmu. Tapi sekarang kakek sudah meninggal, kau punya hak penuh di rumah ini, jika kau merasa tak mmebutuhkan Rizal kau bisa saja menendangnya sesukamu, apa yang kau takutkan?"
Nicky memutar matanya ke arah Ivana, menatapnya tajam.
"Aku tidak percaya kalau hubungan mereka hanya sekedar teman, mungkin saja....itu hanya kedok!"
"Kau tidak tahu apa-apa Ivana,"
"Begitukah?"
"Jangan ikut campur rumah tanggaku!"