"Kalau aku berniat jahat sama kamu, ngapain sekarang kita di sini?"
"Nah, itu tahu!"
Sonia melanjutkan makannya, sementara Erik semakin dalam memandangnya, "aku beruntung sekali ya, bisa bertemu orang sebaik kamu!" katanya di sela kunyahannya, Erik menyunggingkan senyum kecil.
Itu bukan beruntung, mungkin itu bodoh! Entah nasibmu yang baik, atau kamu memang orang baik. Atau.....terlalu polos!
Erik tersenyum lebar dalam hati, lalu ia bertanya, "itu artinya....kamu nggak punya tempat tinggal kan?" Sonia berhenti mengunyah dan menaruh kembali sendok di tangannya, lalu ia mengangkat matanya ke wajah Erik, menggeleng pelan.
"Ok!" sahut Erik mengangguk-angguk pelan.
* * *
Semua orang berjalan meninggalkan ruang rapat, Rocky juga merapikan beberapa berkas-berkasnya. Ketika ia berdiri suara papanya harus menghentikannya, "Rocky, setelah ini kita tak ada meeting penting kan?" tanya Danu yang masih duduk di kursinya.
"Ya!"
"Tadi Hardi Meneponku, kenapa kamu tak mau menjemput Nancy di kampusnya?"
Dasar pengadu! gerutunya dalam hati.