"Ada apa, kamu menabrakku hingga jatuh tanpa meminta maaf, lalu menarikku dan memasukanku ke dalam tong sampah, dan masih bertanya?"
"Sorry, abis kamu main tarik tangan aku aja orang aku lagi sibuk!"
"Kenapa kamu di kejar-kejar?"
"Oh itu..., biasa preman. Tadi aku lihat mereka lagi jailin seseorang gitu, biasalah...malakin. Eh aku mau di keroyok,karena nggak mau babak belur ya aku lari!"
"Dengan mengajakku sekalian?"
"Kan aku sudah bilang itu refleks!"
Sonia mendengus kesal, tapi hal itu tak berlangsung lama karena suasana berubah ketika perutnya kembali bergemuruh hebat. Membuat mukanya merah seketika dan sedikit berpaling karena malu, ia bisa merasakan pria di sampingnya itu tersenyum simpul.
Tanpa basa-basi pria itu meraih lengannya dan kembali hendak menyeretnya, tetapi Sonia menahannya, "eh, mau kemana lagi?"
"Makanlah, kamu lapar kan!"
"Tapi aku nggak punya uang!"
"Aku yang traktir, anggap saja sebagai permintaan maafku!" katanya menyeret gadis itu. Sonia mengikuti lalu pria itu melepaskan tangannya saat berjalan bersama.