Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Scratch

18 September 2015   23:35 Diperbarui: 19 September 2015   09:43 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena Desi terlihat baik-baik saja maka Febi pun pergi untuk kembali bekerja, "Des, kakak ke kantor dulu ya, ada tugas lapangan. Kalau kau lapar pesan makanan saja, ambil saja uangnya di laci meja kakak!" serunya, seraya membenahi tasnya. Desi tampak mengangguk seraya memperhatikan semua isi kulkas, ia seperti sedang mencari sesuatu, susu segar mungkin. Setiap pagi adiknya memang selalu minum susu segar.

Febi segera menuju city carnya, melajukan mobilnya dengan kencang, mulai sekarang penjagaan di kompleks itu di perketat untuk mengantisipasi jatuhnya korban kembali.

* * *

Siang itu Gilang janjian makan bersama Febi, "kau bilang ada yang penting, apa itu?" tanya Febi penasaran seraya menaruh tasnya di meja.

Gilang menaruh sejumlah foto di meja, Febi memperhatikan foto-foto itu, ia kenal beberapa di antaranya.

"Ini Tito, Damar, Raisa, mereka adalah teman-teman adikmu kan?" seru Gilang, Febi mengangguk pelan, "mayat mereka baru saja di temukan dini hari tadi di belakang Villa di puncak, kau tahu apa yang mencengangkan?" tanya Gilang, Febi menggeleng, "mereka memiliki luka yang sama, seluruh tubuhnya seperti di cakari oleh kuku yang tajam, bahkan wajahnya tak bisa di kenali, tapi dari tes DNA, itu menyatakan ketiga mayat itu adalah mereka!"

Tiba-tiba saja bulu kuduk Febi berdiri semua, pori-porinya jadi mengembang, membuatnya jadi merinding. "serius Lang?" desisnya, "kau mau lihat mayat mereka?"

"Oh...tidak,"

"Bukankah yang kembali dari puncak itu hanya Deri, Vita dan adikmu?"

"Iya, tapi kata Desi memang mereka masih mau menginap lagi!"

"Deri dan Vita juga meninggal dengan cara yang sama, tapi....bagaimana dengan dua warga lainnya yang juga menjadi korban?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun