"Aku akan mulai mencari pekerjaan besok!"
Rasya pulang dengan lesu, ia melamar pekerjaan kesana-kemari tetapi tak ada satupun yang menerima lowongan. Ketika ada yang menerimanya ia harus menjadi buruh pabrik.
Zahra istrinya membawakan secangkir teh hangat kepadanya, "kok lesu gitu mas, capek ya?"
"Ternyata sangat susah mencari pekerjaan dalam keadaan seperi ini. Maaf ya, aku hanya bisa menjadi buruh pabrik!"
"Pekerjaan apapun asalkan halal dan kita iklas menjalaninya, pasti akan menjadi berkah. Minum dulu tehnya, mas mau mandi dulu atau makan dulu?"
"Aku mau mandi dulu saja!"
Paginya, begitu keluar rumah Rasya terkejut melihat terasnya yang di kunjungi beberapa ibu-ibu tetangga. Istrinya terlihat sangat sibuk sekali, kedua anak mereka sedang sarapan di meja makan. Sudah siap dengan seragam sekolah, setelah ibu-ibu itu bubar Rasya mendekati istrinya.
"Sayang, apa yang kau lakukan?"
"Jualan nasi uduk mas, kebetulan kan aku bisa memasak. Lumayan buat tambah-tambahan!"
Rasya memandang istrinya dalam, "maafkan aku ya, kau harus sampai seperti ini!"
"Mas ini bicara apa, berhentilah minta maaf. Lebih baik sekarang mas sarapan dulu di dalam, setelah itu antar anak-anak sekolah dulu. Mereka sudah menunggu tuh!"