"Jaga bicaramu Cheryl!"
"Apa menurutmu dia benar masih mencintaimu, dia hanya dendam padamu karena kamu telah meninggalkannya saat dia sedang membutuhkanmu. Dia....hanya ingin kamu dan Nadine berpisah!"
"Aku lebih mengenal Alisa!"
"Tidak, kamu bahkan tidak tahu bahwa Alisa seorang pecandu. Kamu tidak bisa memberinya ketenangan dari segala masalahnya, itu sebabnya Alisa memilih jalan lain untuk sebuah ketenangan!"
"Cukup Cheryl!" hardik Ridwan membuat mulut wanita itu terkatup seketika, "jangan mencoba meracuni pikiranku, atau pun Nadine. Aku juga tahu siapa kamu dan aku....tidak akan pernah percaya dengan semua ucapanmu!"
Cheryl malah melebarkan senyum, "kita lihat saja nanti!" desisnya, Ridwan menatapnya sekejap lalu berjalan ke mobilnya untuk segera pergi dari sana.
Cheryl masih berdiri memandang mobil itu meninggalkan parkiran, tapi ia di kejutkan dengan sebuah tepukan lembut di pipinya.
"Eh!"
Ia menoleh ke samping, Ryan sudah berdiri di sampingnya dengan senyuman. "Ryan!" desis Cheryl, "kamu....sejak kapan ada di sini?" tanyanya sedikit gugup.
"Baru saja sih tapi....kamu bengong mulu sampai tak tahu aku memanggilmu!"
"Ouh...maaf!"