"MIN DONGHYUN DAN MIN DONGSUN, KALIAN MAU MATI YA!"
"Bagaimana kalau... kita saja yang menjemput mereka?"
"Ide yang bagus, eonni!" seru Choeun lalu menyambar mini backpack-nya, "ayo kita jemput mereka!"
Kami ke apartemen keluarga Min dengan Choeun mengendarai mobilnya dengan semangat tinggi (aku tidak tau dia bersemangat ataukah marah) dan hanya butuh 10 menit saja untuk sampai kesana dengan suasana hari Selasa yang tidak terlalu ramai ini. Tapi ketika kami sampai di depan pintu apartemen Min Brothers, Choeun berhenti melangkah dan malah mundur perlahan.
"Lho, mau kemana kau?"
"Aku... aku tidak berani masuk, eonni."
"Lah kenapa? Kau bukannya lebih sering kesini dibanding aku?"
"Tapi... tapi aku sudah lama tidak kesini dan... dan aku merasa tidak enak dengan eomma dan appa mereka..." ujar Choeun tampak ketakutan.
Oh benar juga sih, mungkin Choeun merasa canggung karena dia dulunya memilih Chungdae. Dan bagaimanapun semenjak dia bersama Chungdae, dia tidak pernah lagi kesini. Bisa jadi memang akan terjadi kecanggungan... tapi apa boleh buat. Kalau mereka memang mau serius, Choeun harus bertemu lagi dengan kedua orangtuanya. Aku maju dan menarik tangan Choeun.
"Mau sampai kapan kau menghindarinya? Kau harus hadapi ini."
"Tapi... tapi aku benar-benar tidak enak dengan Hyereum eonni dan..."