"Dan pada malam ketika ada yang menjahili miss?"
"Oh, yang itu!"
Satu hal yang kubenci dan juga kusukai pada saat yang bersamaan dari apartemen yang kubeli 2 bulan yang lalu ini adalah karena ada cukup banyak dagangan kaki lima di sekitar apartemen. Aku suka keberadaan mereka karena ini memudahkan aku untuk membeli makanan, tapi banyak orang mabuk berkeliaran juga disini. Aku tidak bisa mentoleransi bau alcohol. Aku sedang belajar menyukainya, sebenarnya. Bagaimana sih aku sudah hampir berkepala tiga dan aku tidak bisa minum soju? Tapi ternyata minuman itu memang sulit diterima lidahku. Aku berjalan lunglai karena hari ini hari yang panjang di sekolah dan jarak dari stasiun bus ke apartemenku termasuk lumayan. Kupeluk buku yang baru saja kubeli dan berjalan menanjak menuju apartemenku. Nah kan, baru saja kubilang, ada segerombolan ahjussi yang berjalan sambil mabuk. Aku benci bau mereka.
"Wah ada wanita cantik sekali."
Aku memandangi langkah mereka dengan waspada saat empat ahjussi itu mengerumuniku.
"Jangan menghalangi jalanku."
"Maukah kau menemani kami?" tanya ahjussi di hadapanku.
"Jangan bercanda. Pergi sebelum aku berteriak."
"Mau dibayar berapa kau? Kami bisa bayar berapa saja yang kau minta."
"Bayar dengan nyawamu, kau ahjussi bau!" ujarku sambil memukul kepalanya dengan buku.
"KAU KURANG AJAR!'