Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] I'm (Not) Allow to Love You [38/End]

15 Agustus 2020   23:35 Diperbarui: 15 Agustus 2020   23:30 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Miss, masih ingatkah kau tentang pertemuan pertama kita?"

Aku sibuk sekali. Hari ini adalah hari kedua sekolah dan biasanya diadakan pertemuan besar di aula sekolah yang melibatkan semua anak dari kelas 1 SD sampai 3 SMA. Murid-murid akan diperkenalkan pada semua guru, kegiatan sekolah yang bisa diikuti dan anggota Students Committee.

"Eonni, dimana tadi tumpukan piagam yang akan dibagikan?" tanya Choeun dengan wajah kebingungan, "kurasa tadi aku sudah membawanya kesini."

Choeun mulai membongkar apa saja yang bisa dibongkarnya di belakang panggung dan membuat barang-barang semakin berantakan. Choeun adalah guru yang pertama kukenal sejak aku mulai bekerja di sekolah ini dua minggu yang lalu, dan aku seketika akrab dengannya. Selain karena dia sosok yang ceria, dia juga suka membantu. Aku jadi beradaptasi di sekolah ini lebih cepat karena dia yang memberiku banyak bantuan. Jadi hari ini aku resmi akan mulai diperkenalkan ke seluruh sekolah bersama beberapa guru baru yang lainnya.

"Tunggu, biar aku yang carikan. Jangan mengacak barang-barangnya begitu. Biar kupindahkan gulungan kertas itu ke tempat lain, kita tidak butuh ini. Tumpuk semuanya ke tanganku."

Aku menjulurkan kedua lenganku supaya Choeun bisa menumpuk semua gulungan kertas ke pelukanku. Sebenarnya tumpukannya tidak berat tapi cukup menghalangi pandanganku juga kalau begini. Aku mulai menuruni tangga di belakang panggung menuju keluar. Kertas-kertas ini perlu kubawa ke ruang guru dulu sebelum diseleksi apa isinya, sangat mengganggu keberadaannya di belakang panggung yang sudah sempit itu. Aku menuruni tangga perlahan, tapi aku tidak begitu mengenali tangga ini, aku harus berhati-hati, kalau tidak... dan apa yang kutakutkan terjadi. Tumpukan kertas di tanganku terjatuh dan kakiku tidak menginjak anak tangga dengan tepat. Ah tidak, apa penampilanku harus berantakan di hari pertama perkenalanku pada para murid?

"Miss, kau tidak apa-apa?"

Aku tidak jatuh. Setidaknya tidak ada perasaan sakit itu. Ada yang menangkapku pada pelukannya. Aku berusaha berdiri tegak untuk melihat siapa penolongku. Aku melihat dia mengenakan seragam SMA dan dia memperbaiki letak kacamatanya. Pria yang tampan dengan rambut yang disisir rapi ke belakang, dia tinggi dan kulitnya seputih susu. Aku tidak mengenalnya, tapi kurasa Choeun tau siapa dia.

"Aku... tidak apa-apa."

Lalu kami mulai sama-sama memunguti kertas yang berserakan.

"Biar aku saja yang bawakan ke ruang guru, miss," ujarnya setelah kami berhasil mengumpulkan semua kertasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun