Aku tau Youngkyong tidak berbohong dalam hal ini. Dia bahkan takut melihat darah jadi tak mungkin dia berani menulisi kaos dengan darah. Jadi masih ada orang lain yang mengikuti noona. Siapa dia? Apakah noona dalam bahaya?
"Maafkan aku," sesal Youngkyong.
"Aku juga minta maaf."
"Apa yang harus kita lakukan supaya mereka tidak keluar dari sekolah?"
Aku kehabisan ide, tak tau bagaimana menjawab Youngkyong.
MIN DONGHYUN'S POV
Hanya satu hari ini saja. Meski kemarin aku tidak melihat sosoknya, untuk hari ini saja aku ingin melihatnya. Aku berjanji akan mengucapkan selamat tinggal padanya di hatiku. Aku hanya ingin tau Choeun noona baik-baik saja. Aku tak bisa menghentikan kakiku yang secara otomatis berjalan menuju apartemennya. Pikiranku mulai dipenuhi saat-saat kami bersama. Setelah aku berjuang... akhirnya aku harus mengakui kekalahanku. Sakit memang, tapi aku tak bisa memaksakan perasaanku padanya. Aku hanya bisa mendoakan kebahagiaannya. Entah apa yang harus kukatakan pada Dongsun hyong, tapi dia perlu tau semua ini.
"LEPASKAN AKU!"
"JANGAN SENTUH DIA! CHOEUN NOONA!"
Aku mengenali kedua suara itu adalah Choeun noona dan Chungdae hyong. Aku lari menuju sumber suara dan melihat Choeun noona di kejauhan, bersama seseorang berbaju hitam, dan Chungdae hyong mengejar mereka.
"HYONG! APA YANG TERJADI?" teriakku pada punggungnya.