"Youngie ya, ada Donghyun disini. Eomma akan keluar sebentar, kalian mengobrollah," ujar eomonim, "Donghyun-ah, aku keluar sebentar ya."
"Ya, eomonim. Hati-hati di jalan."
Baru saja aku duduk di sofa, sekelebatan bayangan putih berlari ke kakiku. Rupanya seekor anak kucing yang sangat kurus.
"Chimi! Kau harus makan du... ah Donghyun."
Terjadi kecanggungan yang sangat tidak enak ketika kami bertatapan sedangkan Chimi sudah naik ke pangkuanku jadi kuelus bulunya yang lembut. Mendadak aku mengerti sesuatu.
"Youngkyong, apakah malam itu... kau membawa Chimi di dalam kotak itu?"
Youngkyong masih berdiri dan menyilangkan tangannya di depan dadanya.
"Ya memang benar, akumelihat orang membuangnya di dalam kotak itu jadi kuambil dia untuk kuadopsi. Jadi kau puas sudah mencurigai aku?"
"Maaf, aku... aku lupa kalau semua kotak pos akan terlihat seperti itu. Maaf aku mencurigaimu dan sudah berlebihan. Tapi," aku berhenti sejenak dan menarik nafas dalam, "kenapa kau tidak tunjukkan saja Chimi padaku jadi aku tidak berpikir yang aneh-aneh."
"Aku... kau sendiri kenapa bertindak seperti itu waktu melihatku membawa kotak?"
"Sebenarnya miss Baek akhir-akhir ini menerima kiriman ancaman lewat pos. Sejak saat itu juga dia pindah ke tempat kami dan baru akhir minggu kemarin dia pulang lagi."