"Whoa, pengantin sudah datang. Ayo, aku bantu," Hae menawarkan diri.
"Aigo, jangan tabrak aku, Manshi," protesku, merasakan Manshi menyodok punggungku.
"Mian, Yifang, soalnya gaun ini merepotkan," keluh Manshi.
"Sama saja. Aku juga berpikir begitu."
"Ya~~ hati-hatilah sedikit, kalian berdua," wanti Julie, menjaga kami seakan kami vas bunga yang bisa pecah.
Mimi menggandengku, sedangkan Hae menggandeng Manshi. di belakang kami, Julie sibuk merapikan ekor gaun kami atau apapun yang menurutnya tidak sempurna. Ternyata mau menikah itu repot ya. Kulihat gereja sudah didekorasi dengan hiasan emas dan pink yang cantik, ini semua rancangan dekorasi dari Manshi, jadi jangan heran saja banyak hiasan yang unik (dan membuat banyak orang kalang kabut waktu menghiasnya), tapi aku suka sekali dengan selera Manshi.
"Heechul hyung bilang tidak sampai sepuluh menit lagi pengantin namja tiba, jadi kita harus langsung bawa yang dua ini masuk ruangan di samping gereja, Hae," kata Mimi setelah membaca pesan di ponselnya.
"Ah, oke kalau begitu. Ruangannya disini," setuju Hae.
Kami tidak digiring masuk ke dalam gereja, malahan ke suatu gedung di samping gereja, yang ternyata di dalamnya berisi satu ruangan cukup luas. Henry-lah yang membukakan pintu ruangan itu dari dalam. Henry tidak kalah tampan hari ini, dia memakai jas hitam dengan dasi kupu-kupu.
"Gyaaaaah, Yifang noona, kau cantik sekali!" serunya heboh sambil memelukku.
"Ya~~ Henry, berani sekali kau. Ryeowook saja belum memeluk Yifang," protes Julie sambil tertawa.