"Palli! Kiss the bride!" teriak Kanginnie oppa lagi.
"Yifang... saranghae..." ujar Wookie dengan sangat jelas.
Lalu tanpa menunggu lagi, Wookie maju dan menciumku. Andwae!!! Aku benar-benar gugup! Ini adalah ciuman pertama kami di hadapan umum, dan aku merasa bahagia sekaligus malu. Tapi tunggu... untuk apa malu? Menjadi milik seorang Kim Ryeowook adalah impianku sejak lama kan? Dan kini impianku jadi kenyataan... saat ini, disini.
"Berapa tamu yang kita undang di acara ini sih?" Tanya Geng oppa di sampingku.
"Entah oppa. jumlahkan saja semua undangan kita," usul Suxuan dari sebelah Iteuk oppa.
Kami lima pasang pengantin sedang berdiri untuk menyambut tamu yang datang. Ndong oppa dan Manshi berdiri paling luar, lalu disusul Xili dan Geng oppa, di tengah ada aku dan Wookie, berikutnya Iteuk oppa dan Suxuan, sedangkan Siwonnie oppa dan Aqian yang paling dalam. Kami rasanya sudah berdiri selama setengah jam lamanya dan tamu-tamu itu tidak berhenti datang bagai air yang mengalir. Tangan dan kakiku sudah pegal sepenuhnya, dan bila ada kesempatan, aku selalu menyandarkan tubuhku ke bahu Wookie.
"Tamuku dan Wookie ada 700-an... itu sudah kami pilih baik-baik," kataku mengingat-ingat.
"Punya kami 600-an," desis Manshi sambil menyalami tamu.
"Bisa jadi semuanya ada 3000-an," ucap Iteuk oppa tenang.
Dan kepalaku terasa sakit: kami harus menyalami 3000 tamu, itu masih bukan hitungan yang pas. Yah sudahlah... pesta pernikahan kan hanya sekali seumur hidup. Tidak apalah. Tapi pandanganku teralih pada seorang yeoja yang memakai blazer hitam dan berdiri agak jauh di depan kami. Dia melipat tangan di dadanya, pandangannya ke arah dalam.
"Eh, yeoja itu kenapa ya?" Tanya Suxuan, rupanya memperhatikan juga.