Pertanyaan Sungminnie yang barusan menusuk otakku. Dia benar, memangnya aku siapanya Julie? Sudah sepuluh hari sejak hari terakhir Julie mengajari kami bahasa Inggris, dan pada akhir Oktober, kursus kami diakhiri. Aku benci dengan keputusan ini, karena itu artinya aku tidak bisa melihat Julie lagi. Memang sih secara tidak langsung Julie masih menjadi guru kami, karena tiga hari yang lalu Mimi baru mengundangnya ke kantor agensi untuk mengajari kami pronounciation selama lima jam penuh, tapi aku tidak bisa regular ketemu dia lagi seperti dulu.
"Sungminnie, aku suka Julie."
"Semua orang tau itu, Hae, tapi kau berucap saja tidak ada gunanya. Kau harus berusaha mendekatinya," nasehat Sungminnie.
"Sudah. Aku selalu meneleponnya dan mengajaknya keluar, tapi dia tidak pernah mau kencan denganku. Aku jadi khawatir aku sudah mulai tua dan pesonaku berkurang."
"Apa kau gila, Hae? Umur kita masih 23, dan kita sama sekali tidak terlihat tua."
"Jadi apa salahku, Sungminnie?"
"Kenapa kau tidak tanyakan pada Yifang, sih? Dia kan dekat sekali dengan Julie."
Ketika Sungminnie menyebut nama Yifang, wajah ceria Yifang langsung muncul di benakku. Benar juga, aku memang bodoh! Aku kan punya Yifang, kenapa aku harus khawatir? Aku bisa mengorek segala sesuatu tentang Julie dari Yifang! Aku langsung berlari melesat ke kamarku untuk meraih ponsel, lalu mencari nama Yifang di phonebook-ku...
"Aku pulang," aku mendengar suara Wookie tiba-tiba.
"Anyong, Umin oppa," dan itu suara Yifang.
Aku kembali berlari keluar untuk melihat Yifang dan Wookie bergandengan tangan memasuki apartemen. Keduanya kini memandangiku karena langkahku yang kedengaran terburu-buru.