"Ne, aneh."
"Nih, cumi-cumimu, Hae," ucap Siwonnie sambil menyodorkan dua batang cumi-cumi pesananku.
"Berikutnya main yuk," ajak Meifen.
"Ayo... main ayo..." seru Kyu semangat.
Ini anak kalau soal main memang nomor satu. Akhirnya kami menuju stand permainan yang ramai sekali. Kyu berhasil melempar jatuh beberapa boneka dengan bola basket, dia menghadiahkan satu boneka anjing untuk Meifen, satu boneka kodok yang katanya ingin dia berikan untuk Xili, dan dia sendiri menyimpan boneka doraemon besar, entah untuk apa. Setauku sih dia tidak suka boneka. Dia bukan Wookie atau Sungminnie.
"Ayo kita ambil minuman gratis," ajak Siwonnie padaku.
Kami melempari botol-botol minuman dengan gelang-gelang di tangan kami, sedangkan di samping kami, Meifen bersorak menyemangati kami.
"Ayo berikan uangnya. Aku berhasil menangkap enam ikan dan dua udang."
Aku yang sudah selesai melempari gelang-gelang dan mendapatkan dua botol minuman, menoleh ke stand sebelah. Ternyata Kyu juga menoleh begitu mendengar suara itu. yeoja yang tadi lagi. Dia berjongkok untuk menangkapi ikan dan udang dengan jala kecil, menyerahkan hasil tangkapannya di dalam kantong untuk si penjaga stand. Si penjaga stand memberikan uang untuk si yeoja dan menumpahkan kembali hasil tangkapannya. Lollipop di tangan yeoja tadi sekarang ukurannya sudah sangat kecil, dan dia mengulumnya sambil menghitung uang.
"Eh? Kenapa hanya memberiku 4100 Won?" tanyanya.
"Apa kau tidak bisa menghitung? Satu ikan 700 won dan satu udang 200 won," jawab si penjual tidak sabar.