"Tidak bisa. Hari ini justru sudah siaran ulangnya. Aku menonton dulu. Ayo, Yifang, nanti kita ketinggalan adegan seru."
Yifang memandang wajah-wajah di sekitarnya dengan kebingungan, namun kemudian menggandeng lengan Ryeowook sambil tersenyum.
Yifang mengeluarkan suara manjanya, "mian, Hae, Umin oppa, aku juga mau nonton."
"Yaaaaah... kalian berdua!" seru Hae.
Tapi keduanya sudah melesat ke tivi di ruang tamu. Dasar. Inilah jadinya kalau Yifang jadi sonsaengnim KRYSD. Besoknya, kebetulan aku sudah selesai pulang dari lokasi syuting jam lima sore. aku membuka pintu apartemen dan kaget ketika ada sesuatu yang berbulu yang melompat ke dadaku, membuatku nyaris jatuh.
Kulihat Shindong duduk di sofa dengan santainya, "hahaha... mian, Manshi. Happy terlalu kangen padamu sih, kau tidak menemuinya hampir seminggu lamanya."
Aku kini menggiring Happy berjalan mundur dengan kedua kakinya (dua kaki lainnya kugenggam erat). Happy yang kini bukan lagi anak anjing, menggoyangkan ekornya dengan bersemangat. Dia anjing yang cantik, bulunya keemasan dan bersih, hasil perawatan Shindong dan Henry yang tekun. Si Henry, kalau dalam berbagai hal paling malas untuk serius, tapi kalau soal Happy, dia jadi berubah. Sepertinya Henry juga menyayangi anjing.
"Oppa tidak ada kelas untuk diajar lagi?" tanyaku.
"Tidak. Hari ini tinggal tersisa jadwalnya si Hyuk. Jadi aku bawa Happy untuk ketemu dengan anak-anak lantai tujuh dan keenam Ddangko."
"Sekalian kita lihat bagaimana mereka mengikuti les yah, oppa."
Kami sibuk meladeni Happy, dan aku tidak sadar sama sekali ternyata tidak ada orang sama sekali di apartemen selain kami bertiga. Seperti itulah, mereka semua sibuk.