Mohon tunggu...
Tomy Bawulang
Tomy Bawulang Mohon Tunggu... Human Resources - Pembaca

Pendengar, Penyimak, , dan Perenung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Multi Konteks Evolusi

4 Februari 2021   08:59 Diperbarui: 5 Februari 2021   10:43 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Charles Darwin (Sumber: https://www.bbc.com/news/entertainment-arts-55044129)

Penalarannya: Polisi Memeriksa/meneliti/memahami/menginterpretasi,  delik aduan yang disusun berdasarkan 'interpretasi' yang salah tentang tulisan Abu Janda tentang "evolusi" yang juga keliru di interpretasi. Singkatnya: "menginterpretasi hasil interpretasi yang keliru terhadap interpretasi yang keliru". Ribet atau lucu?

 

  • KNPI menuduh Abu Janda melakukan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA: 

 

Penalarannya: Tuduhan KNPI didasarkan pada interpretasi terhadap kata 'evolusi' . Keduabelah pihak , KNPI dan Abu Janda tidak memiliki kesepakatan definisi yang menjadi common ground atau contextual ground untuk perdebatan atau point of clash nya. KNPI keliru dengan interpretasi bahwa kata 'evolusi' itu automatically mengandung isu rasis, Abu Janda, secara konseptual juga keliru menganggap evolusi adalah sebuah proses yang berhenti dan sempurna pada suatu titik. Jadi yang terjadi adalah yang melapor keliru interpretasi terhadap orang yang keliru interpretasi. Alangkah lucunya!

 

Tentang upaya Natalius Pigai untuk menuntut Abu Janda karena ujaran yang menurutnya rasis, kita hormati itu hak dia. Karena siapapun di negara ini punya hak dan kewajiban yang sama didepan hukum. Hak mendapatkan keadilan adalah hak asasi. Namun jika benar yang dilakukan adalah menuntut test DNA (seperti yang diucapkan beliau dalam berita TV) sebagai contra argument dan alat pembuktian tuduhan rasis, maka sebaiknya memperjelas dulu hal hal berikut:

 

Pertama, isu rasis mana yang ingin dibuktikan dan dituduhkan ke Abu Janda berdasarkan kata "evolusi"? Konteks 'evolusi"nya harus diperjelas dulu. Evolusi Biologis? Evolusi Psikologis? Evolusi apa? Ingat, 'evolusi' itu multi konteks!

 

Kedua, seandainya pun -- lepas dari apapun konteksnya -- pemeriksaan DNA digunakan untuk membuktikan bahwa proses 'evolusi' dirinya sudah selesai dan ujaran pertanyaan tentang tuntas tidaknya proses evolusi yang dipertanyakan Abu Janda adalah penghinaan, ini pun adalah sebuah tindakan logical fallacy -- kesalahan logika yang percuma. Kenapa? common ground tentang 'evolusi' itu tidak jelas. Jika evolusinya ternyata didefinisikan Abu Janda dalam ranah psikologi atau seperti kata Abu Janda ranah "akhlak" maka, test DNA ini jadi lelucon karena irrelevant. Selain itu, disemua konteks, proses evolusi itu sedang berlangsung, Pemeriksaan DNA untuk membuktikan tentang 'ketuntasan' evolusi adalah lagi lagi sebuah logical fallacy- kesalahan logika.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun