Mohon tunggu...
Firdaus Ahmadi
Firdaus Ahmadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Penulis

Dosen dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Ocid

30 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibunya Ocid berusaha juga menenangkan anak -- anaknya, berusaha bersikap bijak dengan mengatakan, "kalian harus tetap hormat kepada bapak kalian, dia juga yang membesarkan, mensekolahkan, dan mendidik kalian, kalian sudah besar sudah berkeluarga jangan sampai di murkai Allah karena durhaka pada orang tua, ingat anak -- anak kalian, mungkin ibu yang salah, ibu terlalu sibuk dengan urusan bisnis sampai harus melupakan bapak,". Bapaknya tidak ikut dalam memberikan penjelasan ini, menunggu situasi mereda, itu juga yang mereka bicarakan bertiga waktu di mall.

"kemana Ocid?",  tanya ibu Ocid, mungkin dia baru sadar tidak ada Ocid, rasanya masalah menjadi terlalu berat baginya.

"tidak tahu bu, tadi udah kita sms untuk datang, mungkin sedang dijalan", jawab kak Aryati.

"kasih tahu kalau ibu Ocid sudah pulang, sekarang ibu mau istirahat, dan juga kalian harus istirahat banyak ingat kepada Allah, istighfar", kata ibunya, sambil dipapah ke kamar tidur dengan anak -- anaknya.

Tapi anak -- anaknya tidak semudah itu memberi maaf kepada bapaknya, waktu itu Ocid tidak ada ikut, hanya mendengar dari saudara -- saudaranya.

            Kakaknya yang nomor dua, kak Aryati diberitahukan orang lain yang memperkenalkan antara bapak Ocid dengan ibu tirinya adalah adik dari bapaknya sekaligus juga paman mereka om Hasan Widi, yang terkenal sebagai orang yang antagonis, terkenal suka memfitnah orang tanpa adanya bukti dan suka berbisnis yang tidak jelas, makanya selalu meminta duit kepada bapaknya Ocid. Mungkin mau balas jasa, tapi effeknya luar biasa.

Yang Ocid mau tanyakan: "apa hubungannya antara kakak iparnya yang ternyata adalah saudara ibu tirinya dengan pamannya yang antagonis itu", akhirnya bisa terjawab walaupun masih berdasarkan spekulasi.

Kak Aryati menjelaskan, "mereka orang -- orang membenci keluarga Ocid terutama dari pihak ibunya Ocid, karena bapak ibunya Ocid atau kakeknya tidak meyetujui bisnis adik bapaknya dengan tidak memberikan modal, tidak jelas bisnisnya, kakeknya juga tidak mengetujui waktu kakaknya pertama menikah dengan mba Rani", kakaknya ipar sekarang, karena masalah "bukan orang jawa". 

            Bisnis Rumah Sakit pertama -- tama modalnya dari kakeknya Ocid yang sekarang berkembang menjadi klinik -- klinik diluar rumah sakit dan sekolah kesehatan. Almarhum kakeknya Ocid, RM. H. Teguh Satrio Jumawa adalah seorang bangsawan dari Yogyakarta dan terkenal ahli dalam berbinis tapi terkenal tegas dan tidak suka yang aneh -- aneh dalam berbisnis. Dia terkenal pengusaha tanah dan bangunan di Yogyakarta.

            Sementara masalah ini pun dibiarkan berlalu begitu saja, yah habis mau bagaimana lagi, sudah terjadi. 

4. His Personal Life

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun