Mohon tunggu...
Firdaus Ahmadi
Firdaus Ahmadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Penulis

Dosen dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Ocid

30 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakaknya yang kedua dr. Aryati, MBA ikut menambahkan," iya Cid kalau mau cari yang sesuai background Ocid, Arsitek, di Malaysia juga banyak kampus -- kampus teknik arsitek, sekalian lagi banyak proyek -- proyek siapa tau ada yang butuh bantuan, kalau sekolah bisnis sebaiknya di Singapura". Sambil menyembutkan nama -- nama  kampus yang ada.

Adiknya yang baru lulus Kedokteran tidak diizinkan kuliah keluar negri, maklum anak bungsu, perempuan lagi, ibunya yang melarang, nanti kalau sudah punya suami yang bisa jaga, baru bisa kuliah di luar negri, sama nasibnya seperti kakaknya yang kedua.

2. The Conflict 

Ocid sebenarnya punya usaha sendiri yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya, tehnik arsitektur yaitu usaha design bangunan / arsitek dan  kontrakator, tapi dia merahasiakan dari keluarganya. Belum besar katanya, belum saatnya. Uang yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit bahkan saat ia masih kuliah. Waktu kuliah ia pernah ikut kuliah kerja praktek di kontraktor asing dengan membawa nama kampusnya. Setelah  proyeknya selesai,  manajer  di perusahaan kontraktor asing itu, pak Sucipto terkesan dengan kerjaanya, ulet dan bertanggung jawab dan mangajaknya untuk ikut mengerjakan proyek -- proyek lainnya.

Kata pak Sucipto,"kami sedang mengerjakan proyek membangun sebuah mall di Surabaya dan Bali, kalau bisa kamu ikut kami mendesign dan seting segala suatu disana",

Ocid menganguk saja," tapi saya harus lapor ke kampus pak, kira -- kira berapa lama proyeknya selesai, pak?".

"Kira -- kira enam bulan", jawab pak pak Sucipto

"Kamu kan masih bujang, pacar saya lihat tidak ada, lapor ke kampus yang harus kamu utamakan, saya kira keluarga kamu pasti senang, kamu akan dapat pengalaman lebih selain pendapatan yang cukup", tambah pak Sucipto,

"saya usahakan pak", jawab Ocid. Tinggal ia bingung bagaimana caranya bicara dengan orang tuanya, pasti bakalan banyak tanya, yah bilang aja disuruh tugas ke Surabaya.

Setelah ia lulus kuliah, pak Sucipto dia sekarang menjadi Direktur perusahaan kontraktor asing itu menyuruh ia untuk membuat sebuah perusahaan yang baru namun dengan usaha yang kecil, agar mendapat limpahan proyek -- proyek kecil dari perusahaan induknya walaupun secara tidak resmi.

"Cid, coba kamu bikin usaha kecil seperti CV untuk mentransfer / menindaklanjuti proyek -- proyek kecil dari perusahaan induk seperti kitcehen set, dining set, cash flow buat rumah, AC dan sebagianya, kamu tanya - tanya ke Departmen Perindustrian dan ke Notaris", kata pak Sucipto, Ocid agak bingung, bagaimana caranya?, akhirnya dia lihat -- lihat di internet lalu ke Departmen Perindustrian dan ke Notaris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun