Mohon tunggu...
Firdaus Ahmadi
Firdaus Ahmadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Penulis

Dosen dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Ocid

30 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dihadapan orang tuanya dr. Abdullah, MBA, menjelaskan,"pak bu, kalau bisa kita berbagi tugas di rumah sakit, klinik dan sekolahan, sebaiknya saya mendapatkan tugas mengelola rumah sakit, terus terang saya sangat menyukai di rumah sakit dan para anak buah, juga sebaliknya", sehalus mungkin dia membicarakannya kepada orang tuanya.

Pak Abdurahman bapaknya Ocid berkata," kamu sudah mengatakan berkali -- kali, memangnya ada apa sebenarnya, jangan lupa bapak pernah menjadi polisi".dia memang agak keras dalam mensikapinya.

Ibunya mengelus pundak bapaknya berusaha menenangkan situasi.

"tidak terjadi apa -- apa pak, hanya ingin memastikan dan menjelaskan ke para anak buah dan keluarga dari Rina", jelas dr. Abdullah, MBA,

Menjawab seperti itu telah membuka apa sebenarnya terjadi, rupanya keluarga istrinya yang memintanya untuk meminta "haknya" sebagai salah satu anak dan tertua dalam keluarga bapak Abdurahman. 

            Sebenarnya Ocid sudah tidak terlalu ambil pusing dengan urusan di Rumah Sakit, klinik, sekolahan dan usaha lain keluarganya, dia sekarang punya usaha sendiri, Sebuah Perusahaan sendiri yaitu perusahaan kontraktor dan developer yang jadi besar dengan proyek -- proyeknya hingga ia harus membuat beberapa perusahaan sebagai anak perusahaan dan semuanya sama sekali tidak diketahui keluarganya. Usahanyapun sudah menyebar kemana -- mana.    

            Sementara orang tuanya akhirnya menyerah juga dengan keinginan anak -- anaknya, belakangan kakaknya yang kedua dr. Aryati, MBA ikut -- ikut meminta bagiannya dalam keluarga. Demikian juga adiknya dr. Jati, M.Kes meminta bagiannya sendiri, semuanya memikirkan ego mereka sendiri - sendiri, tanpa memikirkan orangtua sendiri yang melahirkan dan membesarkan mereka, Masya Allah. Ocidpun pernah bertanya kepada kakaknya yang kedua dan adiknya,

"jangan ikut -- ikut mas Abdullah, minta warisan, ingat orang tua, kasihan", kata Ocid

Ocid berusaha menasehatkan kepada saudaranya, "bukan sekarang waktunya, warisan itu dibagikan nanti setelah kedua orang tuanya meninggal", Masya Allah.

Kata kakaknya yang kedua, "ini untuk melindungi asset -- asset keluarga kita dari mba Rani dan kamupun juga harus meminta bagiannya, kita jangan sampai kalah sama keluarga mba Rani".

Ocid sebisa mungkin menasehati," kita harus bersabar terhadap apa yang terjadi, belum tentu mas Abdullah serius terhadap yang diinginkan, mungkin dia lagi pusing mengingat akan ada pemilu dan dia persertanya, mungkin dia mau menginvestaris asset dia untuk persiapan kampanye".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun