"ente gimana sih, nga ada usahanya sedikitpun, cuman bengong aje"
"gue ngga tahu dah",
"ente kalau ketemu dr. Rere kaya kemasukaan jin, bengoong aje, fokus donk"Â
"iye iye, kata dr. Rere belum diputuskan, yah tunggu aja",
"jangan tunggu aje, press tekan kalau bisa, gimana bayar anak buah", terlihat Lie penasaran sekali terhadap proyek di depan matanya yang belum jelas larinya kemana. Lie memang belakangan terlihat menjadi sosok yang ambisius, mungkin sudah bisa melihat banyak duit, sesuatu yang dulu hanya menjadi angan -- angan saja.
3. CurhatÂ
Sebaliknya dengan Daniel, semenjak kenal dr. Rere ia terlihat agak malas, jarang ke rumah kontrakan tempat mereka berbisnis  apalagi ke panti, terlihat sering bengong, sering menghayal, hilang semuanya semangat yang ia sering tunjukan kepada anak -- anak panti dan teman -- temannya, sudah setahun lebih ia seperti itu. Hal itu yang  membuat Lie dan anak -- anak panti menjadi kesal termasuk adiknya, dan kemudian bertemu dengan ibu Sri, curhat,
"saya sudah mendengar semuannya, saya sangat menyayangkan keadaan ini, kalian sudah membicarakan semuannya dengan Daniel?"
"kami sudah membicarakan semuannya dengan Daniel bu",Lie berusaha bersikap tenang.
Rojak berusaha menerangkan,"iya bu, terakhir dua hari yang lalu, memintannya agar ia fokus dalam bisnisnya, ia selalu menjawab semuannya tidak ada masalah". Rojak juga sudah kuliah di kampus Daniel, dia dibiayai oleh Yayasan Ayah -- Ibu pimpinan ibu Sri.
"bagaimana dengan usaha bisnis kalian?"