Mohon tunggu...
Firdaus Ahmadi
Firdaus Ahmadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Penulis

Dosen dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Daniel (From Zero to Hero)

30 Maret 2021   09:18 Diperbarui: 30 Maret 2021   09:34 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ruko tempai ia menjalankan kursus bahasa Inggrisnya Daniel bertemu dengan Pak Made,

"bapak jangan pulang kampung dulu, saya punya ide untuk berinvestasi di usaha bapak".

"maksud kamu",

"saya masih punya duit untuk berinvestasi di kursus bahasa Inggris bapak, saya punya ide untuk membuat freanchise usaha kursus bapak"

"iyaa saya tahu ide tersebut, tapi itu butuh proses yang tidak mudah, terutama masalah sumber daya baik manusia atau fisik terutama gedung, gedung kita masih sederhana, mana mau ada orang mau kerjasama dengan kita"

"kita akan sewa ruko yang disebelah, kita akan perbaiki tampilan gedung agar lebih besar dan elegan, SDM kita akan naikan honor mereka, Saya akan investasikan dana saya untuk hal ini, bagaimana pak? "

"kalau bagitu kita kerjasama saja dengan sistem bagi hasil"

"itu maksud saya"

Dengan idenya Daniel meminta pak Made untuk mengurunkan niat ia pulang kampung di Bali. Dengan pengalamannya sebagai sebagai pemimpin suatu usaha, dengan dana yang cukup dari Daniel dan prosentase bagi hasil yang sesuai perjanjian, pak Made akhirnya mengijinkan Daniel untuk mengambil alih usaha dia.

Lama juga usaha Daniel untuk memajukan usaha kursusnya, namun selama itulah skripsinya telah selesai, ia mendapat nilai A dari penelitiannya, dr. Rerepun bangga "mahasiswanya" mendapat nilai yang bagus, sedangkan usaha kursus sedikit demi sedikit berhasil dengan mendapatkan client dan murid dari hasil freanchise yang ia usahakan setelah ia mengikuti pemeran -- pemeran dimana - mana, alhamdullillah usaha ia mulai terbayar. Sekarang usaha kursusnya English First Think sudah punya cabang dimana -- mana. Ia pun mulai melirik bisnis baru sebagai seorang investor. Alhamdullillah ia mulai "mengakusisi" lembaga -- lembaga kursus yang lainnya yang butuh pendanaan, sebagian besar mereka adalah teman -- temannya pak Made, bukan saja dari kursus bahasa Inggris saja tetapi juga kursus lainnya sampai mengambil alih sebuah sekolah, hingga Daniel membuat perusahaan sendiri, perusahaan investasi dengan nama "Era Investama" dan menjadi Direkturnya. Diapun membuka kantornya di Selatan Jakarta, disebuah komplek bisnis di segitiga bisnis Jakarta. Sementara ibu Sri tidak tahu menahu, yang ia tahu Daniel bekerja di Lembaga Kursus ternama, itulah yang terdengar maka biarlah seperti itu. Setiap satu tahun sekali Daniel datang ke panti asuhan pas lebaran, ia baru bertemu dengan ibu Sri, kakak -- kakak pengolala panti, Lie, Rojak dan adik -- adik panti. Sedangkan adik perempuannya sudah diambil oleh Daniel dari Panti Asuhan.    

Sekarang ini ia sedang mengincar dua perguruan tinggi swasta yang hampir tutup karena kekurangan mahasiswa dan ada masalah dimanajemannya, yaitu Sekolah Tinggi Ekonomi dan Sekolah Tinggi Informatika. Ia mendapat informasi dari orang yang bekerja sebagai pegawai negri dari Depertement Pendidikan dan Kebudayaan dan mengatur pertemuan pertama dengan pemilik kampus, ketika bertemu mereka di kantor Yayasan, Ketua Yayasan sebagai pemilik kampus, bapak DR. Hari Siregar, Daniel berkata,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun