Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Fiksi Horor dan Misteri) Sepasang Keris Leluhur

28 September 2016   20:25 Diperbarui: 28 September 2016   23:47 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

****

“Kamu  pasti yang mencuri kuda putih itu, hayo ngakuuuuu !!!! “ pengawal istana memegang kedua pergelangan tangan Yono dan menguncinya di belakang punggung pria itu. 

“Saya bukan pencuri,  sumpaaah, “ Yono meronta,  berusaha melepaskan dirinya dari pegangan  dua pengawal istana.  

“Kamu memangnya tidak tahu kalau itu kuda kesayangan tuan putri ? Kamu jual di mana kuda putih itu ?” teriak seorang pengawal lain yang berbadan lebih gemuk.  

Yono terus meronta berusaha membebaskan dirinya, tapi kegagahannya tak berarti apa-apa dibandingkan dengan kekuatan kedua pengawal istana itu.  Pecuma saja dia mengerahkan tenaganya untuk membebaskan dirinya.  

“Ayo kita bawa dia ke hadapan paduka raja dan ratu, “ pengawal yang bertubuh tinggi dan tegap tersebut langsung menarik tubuh Yono ke pendopo istana dengan paksa.  

Percuma saja Yono berusaha keras untuk mengingkari bahwa dirinya bukan pencuri kuda putih milik putri raja karena bukti-bukti memang mengarah padanya. Yono adalah pegawai yang bertugas memandikan kuda-kuda peliharaan istana. Dan saat terakhir sebelum kuda putih itu hilang, Yono mengatakan pada temannya bahwa dia sangat menyukai kuda tersebut dan ingin sekali memilki jenis kuda seperti itu.  

“Jadi kamu orang yang mencuri kuda anakku?”tanya sang raja yang duduk di singgasananya. 

“Sungguh bukan saya, Paduka, “ Yono yang duduk bersimpuh di hadapan Raja menundukkan kepalanya. Dia sangat mengharapkan pengampunan dan kebaikan dari junjungannya tersebut.  

“Kamu tahu hukumannya seorang pencuri?” paduka raja berdiri dari kursi singgasananya. Seorang pengawal menyerahkan sebuah nampan berisi dua buah keris.

Kowe milih keris sing endi? “ Raja memberi isyarat pada sang pengawal untuk menunjukkan kedua keris tersebut kepada Yono.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun