Mohon tunggu...
Dyah Pratitasari
Dyah Pratitasari Mohon Tunggu... profesional -

Full time Mama | Breastfeeding Counsellor | Serves Preggos | Holistic Life Runner | pritazamzam@gmail.com | FB: Dyah Pratitasari | Twitter: @PritaZamZam\r\n

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Kelahiran Joserizal Zam Zam: Sebuah Catatan

14 September 2011   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58 2397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam itu juga, pukul 23.00 WIB.

Saya dan Irwan menjemput Mbak Yesie di depan Citos. Tiba di rumah, Mas  dan Mbak Yesie langsung memompa gymnastic ball, sementara saya sibuk menyiapkan kamar, mengelap permukaan kolam karet, menyetel musik, dan menyalakan lilin aromaterapi.

Sekitar pukul 00.30,

Kontraksi sudah 5 menit sekali, dengan durasi masing-masing sekitar 40 detik. Waktu diperiksa, ternyata sudah pembukaan dua. Jika dulu saya menghadapinya dengan deg-degan, entah kenapa, sekarang rasanya justru berbunga-bunga.

Setelah shalat, saya dan Mas menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik, bermeditasi, sambil melakukan afirmasi dan visualisasi. Sambil tiduran, kami mengobrol, bercanda, sambil berpelukan. Alhamdulillah, saya pun ketiduran.

Ketika nyeri kontraksi berganti sensasi “lain”

Pukul 03.10, saya terbangun karena mulai merasakan sensasi lain.

Insting saya berkata, sudah waktunya.

Mas membangunkan Mbak Yesie. Saya pun duduk di gym ball – dipeluk Mas dr belakang- sambil melakukan pelvic rocks, berbicara pada bayi, sekaligus bervisualisasi tentang membukanya jalan lahir. “Bergoyang Inul” di atas gym ball tanpa henti, ternyata capek juga. Saya sempat kehausan, tenggorokan terasa keriiingg... dan menghabiskan 2 cangkir teh manis hangat :D

Pukul 03.40, Mbak Yesie meminta saya untuk mandi dan keramas. Mendengarnya, saya sempat bertanya-tanya. Serius? Jam segini disuruh mandi? Mbak Yesie hanya berkata, "Yah... kan mau ketemu tamu istimewa. Masa badannya keringetan begitu".

Tapi, saya ikuti saja. Belakangan, saya tahu bahwa secara filosofi, tujuannya adalah untuk “membersihkan diri” menyambut bayi, makhluk yang suci. Mandi juga berperan membuat rileks, membuka cakra di tubuh kita sehingga chi atau aliran energi berjalan lancar. Efeknya, diharapkan persalinan juga berlangsung lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun