“Tidak mudah mencari pria sepertimu”
“Bertahun-tahun aku berusaha mencari cinta sejati”
“Banyak lelaki sukses dan kaya raya”
“Tidak sedikit lelaki tampan, gagah bahkan boleh dikata sempurna”
“Tapi…. Kamu sangat berbeda” Ucap Putri, ia mencium pipiku sangat lembut.
“Aku mencintaimu…” Putri berusaha memancing hati dan perasaan Fahmi.
“Maaf sayang” ujar Fahmi malu-malu.
“Sekali lagi maafkan aku”, suara Famhi bergetar dan sangat berat.
Putri melepaskan pelukannya, ia menatap wajah Fahmi sangat dalam, tangan lembutnya kembali meraih kedua tangan kekar itu, lalu merengkuhnya sangat dalam, senyumnya tersembul dari bibir mungil, semburat lipstick merah muda natural merebak menenangkan hati. Putri seperti memberi kekuatan hati Fahmi.
“ Aku akan melamarmu, Put!” tiba-tiba saja kata-kata itu meluncur dari mulut Fahmi.
“Kamu keberatan?”