Ditariknya lagi rem itu dengan lebih kencang, ia hampir terjerembab kedepan , sampai akhirnya bus berhenti menghempas di posko hingga hancur berantakan. Bamper, kaca depan pecah, ia hampir terjepit, kalau tidak cepat menarik badan ke kanan.Â
Beruntung hanya luka ringan. Apes!!.
Ia merasa kepala pusing, dan kemudian tak sadarkan diri. Dalam mimpinya ia sedang dimaki para operator, dan sedang gantian dengan Simon sedang ngelap bus.Â
Ia hampir melompat terjaga, ketika seorang perawat menepuknya. Begitulah resiko bekerja dengan "jam setan",bisa-bisa harus dibayar dengan nyawa, beruntung kali ini cuma luka ringan. Nasibnya bisa saja lebih apes, dan hingga detik ini impiannya jadi pegawai tetap, masih tidak jelas. Beruntung, hari ini cuma busnya yang rusak, lain waktu bisa saja nyawanya yang melayang. Apa aku musti pamit dari Busway?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H