Sederhananya, seperti ketika kita akan menulis, tanpa bahan apapun, kita memulainya dengan sebuah "peta'. Dimulai dari membangun gagasan tulisan apa yang paling menarik diantara yang ter, melalui bangunan segitiga prioritas.Â
Ketika ingin menulis tentang, busway, di bagian bawah segitiga pemetaan akan kita pilih; Busway moda baru penghilang macet. Apa ada yang lebih menarik?. jika ada masukkan di dalam lapisan kedua segitiga pemetaan; Para perempuan tangguh di balik kemudi busway. Masih ada yang lebih menggoda pembaca?. Lalu pikiran kita mengarahkan idenya pada; Dunia "Gelap" busway yang tidak  kita ketahui". Baca disini
Begitulah sebuah gagasan digerakkan, dan dipetakan untuk mendapatkan sesuatu yang paling penting dan urgen sebagai output.
Inilah menariknya gagasan pemetaan ini. Utamanya jika kita gunakan sedini mungkin pada anak-anak kita. Bukan berarti kita yang sudah gaek tidak berhak lagi merancang masa depan (yang terlambat).Â
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Ada tipsnya. baca disini.
Cara yang sama juga kita gunakan untuk merancang masa depan kita.
Resolusi Tahunan Juga Peta
Pernahkah kita membuat resolusi untuk diri sendiri, atau resolusi kolaborasi dengan pasangan tercinta, atau dengan anak?. Mengapa dan bagaimana anak dilibatkan dalam pembuatan resolusi, dan apa manfaatnya?.
Ketika membuat sebuah resolusi, sebenarnya kita sedang mengajarkan sebuah rencana, planning, dalam hidup kita kepada anak-anak dan juga diri sendiri.Â
Ketika memutuskan akan membangun rumah di  tahun depan, apa harapannya dan apa tindakan kita paling realistis untuk mewujudkannya.Â
Bisa jadi meskipun tidak membangun bisnis baru, atau bahkan ketika memutuskan meminjam dana renovasi rumah, akan diikuti dengan rencana lain untuk mendukung.Â