Konsep pengelolaan demikian memberi ruang bagi masyarakat untuk terlibat di dalamnya. Bukan hanya dalam soal teknis pengelolaan saja.Â
Dalam hal ini juga dalam menentukan pusaka budaya yang mana yang dapat merepresentasikan memori kolektif  tentang sejarah dan kebudayaan ataupun jati dirinya.
Melalui museum negeri dengan konsep pengelolaan comunity museum, juga tidak terbatas pada bentuk penyajian sebagai bangunan fisik, museum negeri juga bisa meliputi lokasi di mana saja pada wilayah budaya tertentu. Â
Pada prinsipnya, masyarakat dapat tampil sebagai pengelola museum, yang dapat bermitra dengan para profesional.Â
Museum negeri juga bersifat inklusif, terbuka untuk mengakomodasi peran serta dan kepentingan masyarakat. Â Dan menampilkan museum menjadi agen perubahan untuk meningkat kualitas hidup masyarakat.Â
Jadi untuk membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menjaga pusaka budaya, membangkitkan kecintaan terhadap museum di seluruh Indonesia. Harus tumbuh dari bawah. Harus tumbuh dari masyarakatnya, yang sebenarnya pemilik hak historis dan kulturalnya.Â
Museum Nasional adalah representasi rumah bagi pusaka-pusaka budaya di seluruh negeri di Nusantara. Namun museum negeri penting dihidupkan untuk menjaga dan melestarikan memori kolektif masyarakat terhadap sejarah dan kebudayaannya.Â
Demikian. Salam Museum...Salam Budaya...Salam Lestari.Â
Salam hormat.Â
Mas Han. Manado, 16 Oktober 2021
***