Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Refleksi Hari Museum Nasional: Melestarikan Pusaka Budaya di Museum Negeri

17 Oktober 2021   09:22 Diperbarui: 13 November 2021   05:10 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Salah satu ruang display yang menampilkan koleksi Museum Pattimura di Rumah Pattimura, Desa Haria. Sumber: Syahruddin Mansyur/Balar Maluku

Kepentingan seperti itu sangat beralasan. Namun sayangnya kondisi ini belum dibarengi oleh instrumen dan regulasi yang memadai. 

Rumah-rumah pusaka yang ada di beberapa desa atau negeri, semuanya berhubungan soal adat dan tradisi juga kearifan lokal. 

Sehingga kesadaran menyimpan koleksi pusaka budaya warisan leluhur, lebih didorong karena ingin melestarikan budaya dan juga identitasnya. 

Saya membayangkan jika setiap penduduk desa memiliki kesadaran menjaga pusaka budaya, berapa banyak artefak-artefak warisan leluhur yang bisa di selamatkan. 

Hari Museum Nasional ini menjadi momentum yang refleksif tentang kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga, merawat dan melestarikan pusaka budaya warisan leluhur. 

Memang, kita tidak harus bergantung dari pemerintah untuk merawat dan melestarikan pusaka budaya melalui museum-museum yang dikelola pemerintah, baik di tingkat kabupaten hingga provinsi, atau bahkan tingkat nasional. 

Museum-museum seperti rumah-rumah pusaka marga di negeri-negeri adat seperti di Maluku, sebenarnya sangat penting perannya dalam merawat dan melestarikan pusaka budaya. 

Meski demikian, sampai hari ini tampaknya kesadaran itu masih sebatas ada pada pikiran dan tindakan para tetua adat. Meski tidak sedikit juga kaum muda millenial di beberapa negeri di Maluku juga peduli. 

Namun, konsep museum negeri sebagaimana yang saya ceritakan di awal, tentu tidak seperti halnya rumah-rumah adat yang menyimpan koleksi pusaka warisan leluhur. 

Hal ini, rumah-rumah adat meskipun menyimpan koleksi pusaka budaya warisan leluhur, namun masih sebatas kesadaran personal kalau kolektif lebih pada kesadaran kelompok-kelompok marga menjaga identitasnya. 

Konsep museum negeri, lebih menyeluruh. Ia hadir atau dihadirkan sebagai bagian dari tradisi dan adat itu sendiri. Juga tidak hanya sekedar tentang menyimpan koleksi pusaka budaya yang dimiliki secara individu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun