Mohon tunggu...
Wulandari Febrianti
Wulandari Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - be strong be brave

mahasiswi Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung dan senang musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kumpulan Puisi "Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api" Moon Changgil, Menyusuri Tragedi dalam Naluri Puisi

16 Januari 2022   15:15 Diperbarui: 16 Januari 2022   15:26 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menyusuri tragedi dalam naluri puisi yang diciptakan oleh Moon Changgil, ada pandangan baru terkait kelamnya kehidupan namun disisipi dengan sebuah harapan. Teuruntuk korban sejarah, buku ini dituliskan untuk membangkitkan kembali mereka yang mengalami penderitaan, kesengsaraan, dan kekerasan. 

Sejalan dengan pendapat Nenden Lilis Aisyah dalam catatan penutup bahwa tema-tema dalam buku ini akan menyadarkan dan memberi renungan untuk lebih peka dalam segi kemanusiaan. Bagai menaklukan puncak gunung, mimpi penduduk Samyang-dong yang mentah, akhirnya akan mekar menjadi bunga yang indah (hlm. 2).

 

wulandariif@upi.edu

Referensi:

Changgil, Moon. (2021). Kumpulan Puisi Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api. Jakarta: Kepustakaan Gramedia Populer. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun