Setelah menyusuri tragedi dalam naluri puisi yang diciptakan oleh Moon Changgil, ada pandangan baru terkait kelamnya kehidupan namun disisipi dengan sebuah harapan. Teuruntuk korban sejarah, buku ini dituliskan untuk membangkitkan kembali mereka yang mengalami penderitaan, kesengsaraan, dan kekerasan.Â
Sejalan dengan pendapat Nenden Lilis Aisyah dalam catatan penutup bahwa tema-tema dalam buku ini akan menyadarkan dan memberi renungan untuk lebih peka dalam segi kemanusiaan. Bagai menaklukan puncak gunung, mimpi penduduk Samyang-dong yang mentah, akhirnya akan mekar menjadi bunga yang indah (hlm. 2).
Â
wulandariif@upi.edu
Referensi:
Changgil, Moon. (2021). Kumpulan Puisi Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api. Jakarta: Kepustakaan Gramedia Populer.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H