"Ya udah, kita pacarannya sabtu minggu aja..." Usul Don.
"Tapi, Kak Givap.. Kakak udah Gladys anggap kakak sendiri..." Jawab Gladys lagi.
"Ahh udah deh, nggak pake kakak-kakak'an. Adek gue udah banyak, Rini, Sinta, Mardiah, Tuti semuanya udah ngganggep gue kakak. Gue nggak mau jadi kakak lagi." Emangnya gue panti asuhan! "Aku menyukaimu Gladys.." Saatnya mengeluarkan jurus Penembakan Chapter 8 Pasal 7c : Gunakan Puisi!. "Matahari selalu bersinar tiap hari, bulan selalu menemaniku di malam hari, tapi sehari saja tanpa kamu.. hidupku tak punya arti.."
Gladys terdiam. Beberapa minggu ini pikiran Gladys memang tersita oleh dua orang. Don dan Jeffry. Mau tidak mau Gladys membandingkan keduanya. Keduanya sama-sama baik, sama-sama perhatian. Yang membedakan, Jeffry ganteng, Don Biar agak norak, Don terbukti sangat baik terhadapnya. "Kak givap, aku...."
+++
"Gimana Don kemarin? Diterima sama Gladys?" Tanya teman setia Don.
"Di terima." Jawab Don singkat. Tapi wajahnya tidak sumringah.
"Serius luh!?"
"Serius."
"Sumpah?"
"Sumpah mati kesamber gledek."