Mohon tunggu...
padmono anton
padmono anton Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang petani desa di cianjur bagian selatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa Katamu?(4)

9 Januari 2011   00:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"I.. ya, Suster. Ya, itu yang saya
maksudkan. Bagaimana
Suster?" tanya Watik lagi.

Sejenak Maria tercenung, lalu berkata, "ya.. mungkin benar. Saya pun mengalami."

"Betulkah Suster?" tanya Watik penuh
dengan semangat.

"Dan saya
rasa semua orang mengalami," lanjut Maria.

"Tepat Suster. Saya sudah bertanya pada
beberapa teman, dan jawabannya pun sama: semua mengalami."

"Coba Tik, lanjutkan penjelasanmu!"

"Lalu... Cuma itu, Suster!" kata Watik yang
merasa kehilangan gagasan.

"Lah, katanya tadi contoh dulu, baru
kemudian rumusannya. Mana rumusannya?"

"Iya, ya... Bingung! Begini... tampaknya kualitas relasi saya dengan
setiap orang yang berbeda, akan berbeda pula." Watik kembali menemukan
gagasannya.

"Maksudnya," tanya Maria seraya
mengernyitkan dahi.

"Maksudnya...ya seperti contoh yang saya
katakan tadi Suster.. kualitas atau mutu relasi saya dengan A, B dan C tidak
sama kan? Dengan mereka semua saya bisa membangun relasi, tapi bobotnya
berbeda. Ah, tadi kan sudah menyimpulkan?"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun