Mohon tunggu...
padmono anton
padmono anton Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang petani desa di cianjur bagian selatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa Katamu?(4)

9 Januari 2011   00:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Tik... ini sudah
siang. Pulang Yuk!" kata Maria karena melihat Watik diam, yang berarti tak ada
yang ditanyakan lagi.

"Ya, Suster.
Terimakasih banyak atas penjelasan Suster. Saya menjadi bisa mengenal Suster.
Meskipun mungkin hanya sedikit saja yang bisa saya tangkap.." ujar Watik sambil
mengambil tas yang diletakkan di sampingnya.

"Ah, sekedar ngobrol. Kalau mau, kapan-kapan ke biara
saya. Nanti bisa tahu lebih banyak lagi," kata Maria dan sekali lagi membayangkan
Watik tertarik untuk menjadi suster, seperti dirinya [A..ha, betul kan, promosi
panggilan diem-diem rupanya!
]

"Terimakasih
Suster. Tapi, saya merasa tidak enak pada suster-suster yang lain," jawab
Watik.

"A-la... mereka
juga sama seperti kita, mahasiswa. Jadi tidak usah merasa sungkan!" kata Maria
sambil berdiri dan mengebas-ebaskan tangannya pada jubah putihnya.

"Ya, Suster.
Kapan-kapan," sahut Watik yang ikut berdiri.

Beberapa bulan
sesudah itu, Watik memang berkunjung ke biara Maria, namun bukan karena
keinginannya sendiri, melainkan karena ada diskusi kelompok. Waktu itu ia
berada dalam satu kelompok dengan Maria. Memang, tidak bisa disangkal, semakin
lama Watik semakin akrab dengan Maria. Betapapun Maria adalah seorang suster,
Watik tidak merasa canggung bergaul dengannya. Menurut Watik, hal itu bisa
terjadi pertama-tama bukan karena kesusterannya, melainkan karena pribadi Maria
yang terbuka dan toleran pada siapa saja.

*******************************

"Suster, selamat pagi!" sapa Watik ketika
melihat Maria sedang sendirian di dalam kelas, membaca buku.

"Selamat pagi, Watik! Ya.. kita yang
paling duluan pagi ini," kata Maria sambil menutup bacaannya.

"Iya, Suster. Suster, saya sedang punya
masalah serius, nih!" kata Watik
begitu duduk di samping Maria, dan meletakkan tasnya di meja.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun