Mohon tunggu...
padmono anton
padmono anton Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang petani desa di cianjur bagian selatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa Katamu?(4)

9 Januari 2011   00:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Tepat, Suster,"
sahut Watik.

"Dengan saya
berbeda satu tahun. Saya lulus tahun sembilan
lima"

"Bagaimana Suster
masuk biara......" Buru-buru Watik menutup mulut dengan jemari tangannya.

"Mengapa?" tanya
Maria penuh simpatik dan tersenyum.

"Maaf Suster,
saya lancang bertanya," kata Watik pelan.

"Justru itu... maka
sekarang saya mengajak ngobrol kamu
di sini."

"Jadi... Suster
tidak tersinggung?" tanya Watik malu-malu.

"Ha! Tersinggung? Masa.. seorang Suster dikit-dikit tersinggung. Ya bukannya tidak boleh atau tidak bisa,
tapi apa alasannya dan apa manfaatnya? Tidak apa-apa!" Maria tersenyum pada
Watik.

Watik terkagum
oleh perkataan Maria yang melegakan hatinya itu. "Biarpun masih muda, suster ini begitu menghayati kesusterannya," pikirnya.

"Umur kita
rasanya tidak terpaut jauh, Tik" ujar Maria karena Watik tidak bersuara, lalu
melanjutkan, "Watik lahir tahun berapa?"

"Tahun 1978,
Suster," jawab Watik sambil berkata dalam hati, "aneh, tanya umur segala."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun